Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2013

Mak'e, Mbak Siti, Anak Mbak Siti, dan Mas Ahli Bangunan

*note: semua dialog sudah diubah menjadi bahasa Indonesia Kejadian ini singkat. Terjadi suatu hari. Kamis, saat jam pelajaran akhir berganti. Mak'e adalah pemilik salah satu kantin di sekolah. Mbak Siti adalah anaknya Mak'e. Dan anak Mbak Siti adalah anaknya Mbak Siti, namanya sama seperti saya, Andika. Umurnya berapa ya, mungkin di bawah delapan tahun. Sedangkan Mas Ahli Bangunan ya yang sedang membangun sekolah. Begini. Dari kejauhan, terlihat Mbak Siti dengan muka kebingungan. "Cari apa, Mbak?" tanya teman saya, Anadio Vikko. "Andika, tidak ada dari jam 10 tadi," [waktu itu jam 12 siang]. "Ini Andika," [sambil menunjuk saya], "Andika gendut tapi." SIAL. Anadio memang sial. Ada orang tua lagi kebingungan, malah dicandain. Saya menuju kantin hendak makan di kantin Mak'e. Tetapi kok raut mukanya seperti sedang sedih dan bingung. "Andika hilang dari tadi, bingung aku,&qu

Tragedi Order di Rumah Makan dan Delivery Service by Phone

Ini cerita yang terjadi beberapa pekan lalu. Yang menimpa keluarga saya. Bukan perkara besar, memang. Tetapi sepertinya asik untuk diceritakan hehe. Yang pertama adalah, order di restaurant / rumah makan. Salah satu rumah makan sea food di Semarang. Yang jika saya menyebutkan tempatnya, bisa-bisa saya terkena masalah. Seperti dituntut, atau dimasukkan penjara, atau menjadi bahan berita infotainment, haha. Jadi, waktu itu hari Minggu, usai dari kebaktian Gereja pagi hari. Berada pada kondisi full team,  atau ada: bapak, ibu, kakak, dan saya. Awalnya ingin makan siang di rumah makan A, tetapi ramai, jadinya ke rumah makan B. Sejak masuk, saya merasakan feel yang berbeda. Saya rasa penyebabnya adalah: 1. Sepi 2. Raut wajah dari para pelayannya itu datar, tanpa senyum, seperti tidak semangat, saya rasa. Kami duduk dan mulai membuka menu makanan. Di sini baru mulai timbul kejadian. Seorang pelayan datang. Ibu saya bertanya, "Mas, mak

Kemunafikan, Rahasia, dan Menjaga Perasaan

Pertama, coba baca judul entry- nya. Kedua, coba pahami maknanya. Ketiga, coba analisis apa yang akan saya bahas. Jadi begini. Sedikit cerita saja ya tentang peristiwa dulu ketika saya duduk di bangku sekolah menengah pertama. Waktu itu masih heboh-hebohnya mall Paragon dan XXI dan hal lain sebagainya. Sebentar, sebelumnya, di sini ada lima tokoh: A: saya B: teman laki-laki saya C: teman perempuan saya D: teman dari teman perempuan saya E: pacar teman dari teman perempuan saya [re: laki-laki] Hehehehe.  Tidak bingung kan? Seperti ini. Basicnya, sebenarnya B sudah memendam rasa dengan C. Tapi entah itu benar atau tidak keasliannya. Masih seperti candaan, tapi juga tidak. Saya pun juga sebenarnya tertarik dengan C, tapi ya sudahlah, teman tapi lebih saja hehe. A dan B hendak mengajak nonton film di bioskop XXI bersama C. Waktu itu, C menerima ajakan kami. Dia pun mengajak D yang sepertinya pernah suka sama A, hehe [ini bukan terlalu percay

GIG/S "BLOODY MOMMY" 2013

YOU SHOULD COME AND JOIN US! THE GREATEST GIG ON THE YEAR! AT TBRS OUTDOOR! SATURDAY, 27th APRIL 2013 WE CAN MANAGEMENT PRESENTS! MAY THIS PICTURE TELLS YOU!

RIP My Blackberry

Rest in Peace. Selamat tinggal. Blackberry seri lama dan murah. Yang sudah semi rusak tidak terawat. Karena cipratan air. Kopi susu dari restoran cepat saji daerah Pandanaran, Semarang. Tumpah. Byur. Usai mengusili teman. Tertawa terbahak. Ternyata, di baliknya. Tertimpa sial. Tanpa sengaja, menjatuhkan secangkir kopi campuran susu. Jatuh, ke bawah. Mengenai tangan, t-shirt, shorts, dan telepon genggam. Sials. Baru hari ini, masuk ke bengkel. Terkena ancaman, selama seminggu. Menambah pusing. Banyak pikiran. Kehilangan ini, sangat berarti. Menghambat segala hal. Tapi syukur. Tuhan memberkati. RIP.

Misteri

Sebuah misteri. Selalu ada. Sebuah rahasia. Tidak terungkap. Banyak yang mencoba menemukan asal usulnya. Tetapi tidak mutlak. Pasti selalu saja ada, misteri. Di setiap hal. Yang tidak akan ada semua orang tahu. Di balik semuanya. Mengerikan. Itu misteri.

Bargaining

Bargaining itu adalah tawar menawar. Bukan barter ya, hehe. Ini namanya adalah bargaining. Mungkin jika sering pergi ke pasar tradisional, bargaining benar-benar bukan hal asing. Ternyata bargaining tidak hanya terjadi di pasar tradisional. Di mall pun ada sebenarnya, hanya di toko kamera. Jadi seperti ini ceritanya. Sore hari, saya memang sudah niat akan membeli filter lensa yang dari paginya saya sudah membawa uang, Rp 300.000,- besarnya. Saya berkunjung ke salah satu mall dekat sekolah saya, bersama Winson. Awal masuk ke toko. Disapa oleh seseorang yang ramah layaknya penjaga toko. "Mau cari apa, Mas?" tanyanya. "Saya mau cari filter lensa." Kemudian dia mengeluarkan tiga macam filter lensa.  Saya pun menanyakan apa perbedaannya dan mana yang paling bagus. Saat itu dia menunjukkan bahwa yang paling bagus adalah yang paling terakhir dia keluarkan. Dengan penjelasan anti embun, anti jamur, dan lain-lain. "Bera

Koordinasi dengan Orang Dalam

Siang itu, ketika saya sedang bersama teman saya, Rahaditya Afif, berbincang santai di suatu tempat. Lalu saya bertanya. "Program kerja Kasie-mu apa?" [ceritanya, Afif adalah Ketua Seksi Keterampilan dan Kewirausahaan]. "Foto kalender, foto catalog, sama bazaar," jawabnya. "Wah gampang ya berarti? Kan hanya berurusan dengan orang dalam," tanya saya. Afif langsung menjawab, "Salah, kalo koordinasi sama orang dalam malah lebih susah." Koordinasi dengan orang dalam di konteks ini adalah dengan orang satu sekolah. Kira-kira seperti itu perbincangan saya dengan dia. Kemudian, beberapa bulan kemudian. Hehehe. Ketika tiba saatnya melaksanakan program kerja itu. Pertama-tama adalah, foto kalender. Dan kemudian, ternyata. Selanjutnya, saat foto catalog, yang kebetulan juga masih berlangsung. Hasilnya, ternyata. Benar adanya apa yang dikatakan olehnya. Koordinasi dengan orang dalam malahan lebih sulit.

Akan Datang Ketika "BUTUH"

It happens to everyone and everywhere. Selalu saja, semua pasti akan seperti itu. Datang ketika butuh. Menurut saya itu bukan hal yang jahat. Bukan hal yang egois. Bahkan menjengkelkan, atau memuakkan. Karena kita pada hakekatnya akan datang ketika hanya "butuh". Entah itu saat kita susah, atau saat kita bahagia. Butuh, atau kebutuhan tidak hanya terjadi saat kesusahan. Bisa saja butuh hiburan, candaan, tawaan. Bukan melulu butuh akan pertolongan yang menyusahkan. Tidak munafik. Semua orang itu begitu, seperti itu. Hehehe. Selamat berjuang dan memerangi dunia.

Rak Kabeh Cah Ayu Ambune Wangi

Syalom! Ini mungkin entry paling iseng kali ya hehe. Ketika tidak sengaja saya membuka profil twitter teman saya, kemudian menemukan kalimat ini. "Rak kabeh cah ayu ambune wangi," hehehe. Lucu bukan? Dan saya pun tertarik menulisnya. Jika diartikan ke bahasa yang lebih baik. "Tidak semua wanita cantik itu berbau wangi." Menggelikan. Jika dipikir, benar juga ya. Ketika kalian, para lelaki, sedang melihat wanita cantik nan elok. Namun ketika didekati, ternyata berbau tidak enak. Menyesakkan bukan? Hahaha. Mungkin jika ada wanita yang membaca entry ini, pasti akan mengoreksi diri mereka masing-masing. Pasti. ITU PASTI! Hahahaha. Apakah dirinya juga bau? Atau juga memikirkan seperti ini, "Duh, aku dibicarain orang tidak ya jika ternyata bau?" Hehehe. Tetapi, bukan masalah . Saya menulis ini, bukan berarti saya wangi. Saat saya usai berkeringat atau aktivitas jangka lama pun, saya juga akan berbau tidak sedap. Itu wajar. Bukan begi

Bad Day

Selamat datang di kehidupan. Ada suka, ada juga duka. Dinamika kehidupan yang unik. Sesuatu yang pasti akan berotasi. Ketika berada di atas, tengah, atau ketika kemudian berada di bawah. Saat merasakan benar-benar ada hari yang menyenangkan dan menguntungkan. Atau ketika saat merasa di hari yang sial dan menyedihkan. Pasti sangat benci dengan "bad day" bukan? Hahahaha. Everyone does. Terlebih jika seperti ini. Saya gambarkan ya. Ketika Anda usai atau telah melakukan dosa. Kemudian lupa untuk meminta maaf atau bertobat. Sejak pagi. Bangun kesiangan. Semua hal terlihat terburu-buru. Mendapat ketidakberuntungan. Kesialan. Bertubi-tubi. Lalu Anda berkata dalam pikiran, "SIAL!" Tetapi hanya bisa bersabar dan menunggu itu semua selesai. Hingga menemukan lagi keberuntungan. Hari indah. Hehehe.

Band "Banci"

Saya tidak suka. Saya tidak senang. Saya benci. Saya anti. Pada band yang disuka oleh banyak orang. Pada band yang digilai wanita. Apalagi pada band yang sering dinyanyikan oleh para wanita. Terlebih ketika lagu mereka diputar di salah satu pemutar musik, kemudian tiba-tiba muka mereka [re: para wanita] menjadi sok imut dan menyanyikan lyric mereka dengan suara pelan. Saya memanggilnya dengan sebutan. Band "Banci". Sekian.

GIGS "BLOODY MOMMY" COMINGSOON