Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2013

Goodbye, Sir!

Bapak Ir. Christian Hardjatmoko MT. Bapak kebanggaan saya. Yang sudah menemani saya. Lahir di Jakarta, 2 Januari 1960 dan meninggalkan dunia ini di 25 Mei 2013. Dari kecil, putra kelima dari sepuluh bersaudara ini, dari pasangan Bapak Soelarto dan Ibu Soejati. Memasuki Sekolah Dasar Kristen Manahan, Surakarta, pada umur enam tahun, yang pada saat itu, sepertinya terlihat ganjil dan aneh. Karena dia memang tidak melewati masa Taman Kanak-kanak. Kemudian lanjut ke SMP 5 Surakarta dan SMA Santo Yusuf Surakarta [saat itu hanya ada anak laki-laki di sekolahnya]. Lanjut ke kuliah, dia melanjutkan ke Universitas Brawijaya, teknik sipil. Yang akhirnya dapat membahagiakan saya, kakak, dan ibu saya, maupun keluarga besar. Terima kasih. Saya ingin menceritakan kejadian yang beberapa ini bak mimpi. Weleh. Pertama. Ayah saya sudah meninggalkan saya untuk selama-lamanya. Kedua. Saya masih ingin bersedih. Ketiga. Saya tidak boleh seperti ini terus. Keempat. Ini memang aka

Muka Dua

Dasar muka dua. Punya banyak cerita. Dasar muka dua. Di sini bicara apa, di sana bicara mengapa. Dasar muka dua. Kebanyakan sih wanita, tapi pria juga. Dasar muka dua. Terjadi di mana saja, semua orang, sama saja. Dasar muka dua. Plis deh, pergi sana. Dasar muka dua. Bikin muak dan merana. Dasar muka dua. Yuk kita jalan berdua.

Reading and Writing

Membaca dan menulis. Baca dan tulis. Salah dua hal paling dasar. Yang sepertinya buat zaman sekarang ini, semua orang harus bisa. Itu paling minimal kemampuan yang harus dimiliki semua orang. Harus. Jika tidak bisa salah satu atau salah dua hal tersebut, runyam deh, hehe. Oh, betapa pentingnya. Tetapi barusan saya menyadari. Dari dua hal itu juga adalah dasar kita untuk jadi orang cerdas. Pertama, membaca. Kita membaca dari buku atau tulisan kertas. Buku adalah jendela dunia. Yang pastinya semua wawasan berada di situ. Kedua, menulis. Menulis itu sangat penting untung mengeluarkan pikiran. Yang pastinya memunculkan banyak ide kreatif. Memang benar kata orang tua. Selalu saja benar. Tidak pernah asal bicara. Hahaha.

Sejarah

Yang namanya sejarah, pasti rumit, menurut saya. Yang namanya sejarah, pasti banyak sumber. Yang namanya sejarah, yang saya mendapat nilai tinggi di ulangan terakhir, hehe. Yang namanya sejarah, Alhamdullilah. Sejarah itu berbeda dengan matematika. Jika matematika ada jawaban pasti dan mutlak, sedangkan di sejarah itu sebaliknya. Di sejarah, semua akan tergantung pada satu hal. Yaitu, sumber. Benar. Sumber yang Anda pegang. Itu menentukan bagaimana Anda tahu mengenai sejarah. Contohnya begini. Buat pelajar, jika mencari buku sejarah, yang begitu banyak sumber penerbit, mau pilih yang mana? Kalo saya sih, saya memakai yang dipakai sama guru saya. Karena jika ulangan, pasti guru itu mengambil materi dari buku yang dipunyai. Begitu juga terjadi jika sejarah tentang seseorang. Coba diulas ya. Anda mempunyai teman. Lalu dia menceritakan tentang ayahnya. Pasti ceritanya selalu yang baik-baik. Jelas kan pasti. Kemudian Anda mempunyai teman lain. 

Menjaga Rahasia, Secret

Pernah merasakan atau mendapati hal seperti ini tidak? Ini saya berbicara dari saya sebagai laki-laki ya. Jadi seperti ini. Punya kan pasti yang namanya teman perempuan? Jika tidak, pasti Anda bukan lelaki sejati hehe. Jika punya, harusnya punya teman perempuan yang dekat. Stop dulu pemikirannya, saya jelaskan. Dekat di sini maksudnya adalah, melebihi teman ya. Tetapi bukan pacaran. Ya, jadi seperti teman, tetapi kalian benar-benar sudah dipercayainya. Ya, kurang lebih seperti itu. Tahu kan maksudnya? Ini yang ingin saya ceritakan. Jika kalian sudah mengerti atau memahami atau merasakan seperti yang saya ulas di atas. Pernah tidak kalian diceritakan sesuatu tentangnya, yang benar-benar rahasia. Awalnya dia berkata, "Tapi jangan bilang siapa-siapa ya," sambil berulang kali. Tetapi karena kalian memang brengsek, haha.  Malahan tidak sengaja membuka rahasia itu. Ya, namanya juga laki-laki. Atau mungkin kalian hanya bercerita ke

Pong-pong-an

Halo. Selamat kembali di the.next.best-big.thing. Hahaha. Mau ngoceh lagi ini seperti biasa. Kali ini tentang sesuatu yang sering dijumpai di pergaulan kita. Khususnya, anak-anak remaja, atau sekolah menengah. Yang satu ini pasti tidak asing. Namanya adalah "Pong-pong-an." Tahu tidak? Kalo orang barat mungkin susah juga ya pahamnya, hehe. Gampang saja deh. Sebut saja, mereka itu "Bahan lelucon orang banyak." Nah. Sekarang pasti semuanya sudah paham. Ada dua hal yang bisa terjadi jika ada orang-orang seperti mereka. Pertama, karena mereka disayangi, jika mereka menghilang untuk sementara, pasti akan dirindukan. Kedua, karena mereka memang benar-benar tidak disukai, mungkin karena sifat idealis, atau juga yang lain, entah. Lalu, kalian termasuk kategori yang mana? Hehehe. Atau mungkin kalian malah salah satu orang pelaku kejahatan bagi para "pong-pong-an," haha. Tapi, jika dipikir. Tindakan itu juga da

Menghormati Perjanjian

Apa karena sudah mengalami relasi yang sudah berlangsung lama, sehingga ini diabaikan? Apa karena sudah menjadi seperti kebiasaan, sehingga ini jarang ditekankan? Ketika janji yang dibuat. Dilanggar. Dibuat. Kemudian, dilanggar lagi. Sayang sekali, jika interpretasi saya benar. Apa iya? Hehehe.

Self Time

Tahu bagaimana nikmatnya berdiam diri? Maaf, bukan arti sebenarnya dalam "berdiam diri" yang saya maksud. Saat, Anda tidak memikirkan hal yang rumit dan memusingkan. Hanya ada: Anda dan dunia penuh kehendak sendiri. Tahu maksudnya? Menyediakan waktu untuk sendirian. Meluangkan waktu sisa. Bukan menyisakan waktu. Entah untuk berbuat apa saja. Bisa dicoba. Mungkin ketika berada di sendirian coffee shop. Menulis sebuah entry. Atau hal lain. Entahlah. Tidak mengecewakan. Beri komentar jika sudah terlaksana. Selamat mencoba.

Money Talks [Ain't ACDC's Song]

Uang yang berbicara. Atau, money talks . Uang. Aku mau uang. Aku mau uang. Aku mau pulang, dan membawa uang, segudang. Aku ingin lekas pulang, dan membawa banyak uang. Uuuuu...aaanggg. Bukan lagu dari Naif seperti di atas. Atau yang seperti ini. Come on, come on, love me for money. Come on, come on, listen to money talks. Come on, come on, love me for money. Come on, come on, listen to money talks. Stop. Itu malah lagu band legendaris, ACDC. Haha. Mengapa ya? Semua pasti selalu berhubungan dengan uang? Pasti akhir-akhirnya berujung ke uang? Kalimat klise ini juga. "Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang." Sial. Hanya demi mendapat uang, segudang siasat dan taktik dan strategi diterapkan. Dasar uang. Membutakan banyak orang. Tetapi saya juga bingung, jika tidak ada uang. Buat apa kita bekerja dan berjuang. Nanti tidak akan ada pride -nya. Hehe.