Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2013

Akhirnya Nonton #MetallicaJKT

Hai! Ingin cerita sedikit, ah! Tentang pengalaman beberapa hari yang lalu. Singgah ke Jakarta untuk menikmati band legendaris. Metallica. Di #MetallicaJKT! Berawal dari twit @wenzrawk tentang "#MetallicaJKT". Saya mention ke teman saya, @satria_willy.  Dia mengiyakan. Kemudian berawal dari saya yang sedang menyetir di jalan. Saya bercerita ke teman, @danakritink. Dan, dia pun ikut ajakan saya. Meskipun awalnya sempat miss-komunikasi masalah tarif harga, yang seharusnya Rp 748.000, tetapi dia mendengarnya Rp 250.000, hehe. Tetapi, bukan masalah besar, tetap ikut. Dari situ. Mulai muncul beragam rancangan. Dari akomodasi, tempat membeli tiket konser, dan lain-lain. Sampai pada akhirnya, tiket dibeli oleh orang tua @satria_willy yang kebetulan memang bekerja di Jakarta. Dia membeli lewat ticket box di daerah Jakarta, tiga tiket Festival B, MetallicaJKT. Senang sekali mendengar kabar sudah dibelinya tiket. Yang awalnya, ragu juga ingin

Susahnya Mengubah Kebiasaan Buruk

Mempunyai kebiasaan buruk, memang menjengkelkan. Niatnya ingin berubah menjadi lebih baik, tidak berhasil. Ingin sekali menjadi seperti yang orang lain inginkan. Niatnya ingin menjadi orang yang dipercaya, selalu gagal. Karena kurangnya pengendalian diri. Selalu menjadi buruk lagi. Tidak seperti yang diinginkan orang lain lagi. Sial. Tapi, ya mau bagaimana lagi. Jatuh --> bangun --> belajar --> jatuh lagi. Selalu saja seperti itu. Belajar lagi. Yuk, sama-sama. -@andikajati-

Sabar

Alangkah susahnya menjadi sabar. Alangkah rumitnya menjadi sabar. Alangkah sabarnya untuk menjadi sabar. Tiap usaha kita, selalu gagal. Tiap rencana kita, selalu tidak berhasil. Tak sempurna. Sabar. Yang bisa kita lakukan, hanya bersabar. Berdoa. Sabar. -@andikajati-

Apa Benar Pilih Kasih?

Lingkungan laki-laki itu rumit juga, ya. Kelihatannya cuek, tak ada masalah. Padahal, tidak juga! Hahaha. Contohnya saya, yang mempunyai sifat sensitif seperti ini. Ada kejanggalan sedikit, tentang relasi dengan teman, pasti pikirannya ke mana-mana. Nah. Di dalam lingkungan sosial, pasti ada kan yang namanya dominasi beberapa orang. Yang selalu berada di depan istilahnya. Selalu berhubungan dengan dia. Nah, itu dia. Atau, terkadang. Ada seorang teman yang kita anggap lebih, atau kita hormati lebih. Entah karena hal apa. Terkadang, sifat asli manusia tepatnya. Selalu ingin diperhatikan. Selalu ingin dicari-cari. Selalu ingin menjadi yang dibutuhkan.  Sekali lagi, itu jika saya. Nah. Jika masalahnya, adalah. Orang yang kita hormati lebih itu, malah 'kesannya' lebih membutuhkan orang lain, selain saya. Bagaimana rasanya? Maksud tidak? Lebih terkesan ke, pilih kasih, bukan? Rasanya malah, kita yang tidak dibutuhkan

Kado / Uang / Materi?

Entry ini khusus untuk para lelaki yang ingin memberi kado ke orang lain. Hehe. Menurut saya, memberi kado apa saja itu sah. Tidak ada yang jelek, tidak ada yang salah. Kecuali, jika kurang ajar dan tidak sopan ya, jelas. Sekarang, masalahnya. Di lingkungan saya, garis besar ya, lingkungan saya. Ada beberapa orang yang seperti di bawah ini. Jika ada yang mencibir ketika seseorang memberi kado, "Punya uang, sih. Bukan hasil usaha. Kado itu ya hasil usaha sendiri, bukan uang," wow. Menurut saya, itu komentar yang salah. Karena dengan mengeluarkan uang, mereka malah berusaha lumayan keras juga. 1. Menabung, pasti dia menabung. Orang kaya seperti apa juga, pasti menabung. Nah, usaha menabung itu tidak gampang. Harus tidak egois, dan management uang. 2. Kerelaan hati. Untuk mengeluarkan uang, pasti berpikir dua kali. Orang kaya pun juga seperti itu, percayalah. Jadi, alangkah baiknya jika tidak asal mencibir. Kembali ke hal klise sih, hehe. #Slither -@andi

Penjilat

Penjilat. Sebelumnya, saya selalu beranggapan buruk dengan kata itu. Penjilat. Rasanya, seperti orang yang munafik. Bermuka banyak. Kemudian saya sedikit menyadari. Jika penjilatnya adalah seperti hal ini. Menjadi penjilat yang motivasinya untuk naik gaji? Boleh. Asal tidak menipu atau memalsu. Dibuktikan dengan prestasi yang gemilang. Menjadi penjilat yang sok ramah dan cari perhatian dengan orang lain? Boleh. Alasannya, sama seperti yang di atas. Ya, sudah. Hanya ingin berkata itu. Intinya, tidak semua penjilat itu menjengkelkan. Menurut saya. #Fuel -@andikajati-

Tidak Semua Orang Akan Suka dengan Anda

Kembali lagi kita bertemu. Kembali lagi saya akan berkata singkat. Sebuah kalimat yang mengganggu pikiran saya. Yang rasanya, harus segera diutarakan di blog ini. Bahwa kita, manusia. Tidak akan menjadi orang yang akan selalu disenangi oleh semua orang. Pasti akan ada yang tidak suka. Pasti ada. Selalu ada. Selamanya. Berusaha menjadi baik seperti apa juga. Jawabannya: sama dan mutlak. Mengendalikan diri dan menjaga perasaan seperti apa juga. Tetap sama. Masalahnya, jika ada yang membenci sikap dan sifat kita? Entahlah, saya juga tidak mengerti. Hehehe. Selamat mencoba. #SeekandDestroy -@andikajati-

#MetallicaJKT

Beberapa hari yang lalu ada bagi-bagi tiket gratis Metallica dari @aparatmati, hari ini ada kuis dari @wenzrawk. Mereka sama-sama membagikan tiket pertunjukkan Metallica yang akan digelar di Gelora Bung Karno Jakarta, 25 Agustus 2013. Dari @aparatmati, dengan cara mengumpulkan foto/gambar yang bentuknya menyerupai gambar 'M" dari tulisan Metallica. Jika dari @wenzrawk, dengan menuliskan sebuah tulisan yang bercerita tentang: pengenalan dengan Metallica dan pengaruh di kehidupan. Saya tertarik yang dari @wenzrawk. Coba deh, siapa tahu nanti bisa menang, hehe. Langsung masuk ke materi ah. #MetallicaJKT Oh iya, sebelumnya saya sempat rendah diri dengan tulisan-tulisan orang lain yang sudah di-post. Kebanyakan dari mereka, basic-nya memang sudah mengenal Metallica, banyak juga yang kenal dari orang tuanya. Berbeda dengan saya. Orang tua saya, baik ayah dan ibu, tidak suka dengan hal-hal seperti itu. The Beatles saja tidak begitu tahu, apalagi Metallica. 

Sensitive

Jadi orang sensitive rumit juga. Seperti saya ini. Terkadang senang melihat teman yang ramah dan [seperti benar] membutuhkan saya. Terkadang mendadak sedih ketika kejadiannya adalah sebaliknya. Kadang merasa punya banyak teman. Kadang merasa kesepian dan terkucilkan. Tapi ya mau bagaimana lagi? Namanya juga sifat. Begitu deh. -@andikajati-

Buat Apa Menangis?

Ini cuma sharing singkat saja ya. Tidak penting juga sih sebenarnya, hehe. Tulisan ini juga menghampiri di pikiran saya karena melihat twit seseorang. Yang mengomentari gambar foto dan akun Twitter. Atur pola pikir ke pikiran saya, ya. Ada sebuah organisasi, yang pastinya mempunyai sebuah program kerja terbesar dan unggulan. Di mana pasti butuh persiapan yang lebih banyak dan lebih lama. Mungkin dimulai dari pengalaman manis, ke asam, ke manis lagi, ke pahit, ke hambar, dan akhirannya? Mungkin manis. Nah, di pamungkasnya, haruslah pengalaman manis. Atau di akhir ceritanya. Di situ mungkin banyak yang akan terharu. Terus pertanyaan saya, yang terkadang mengganggu pikiran. Itu terharu atau menangisnya, benar-benar karena luapan emosi, atau seperti tradisi ya? Tradisi yang tiap tahun pasti ada saja yang bercerita, bahwa menangis. Menangkap tidak yang saya maksud? Hehehe. -@andikajati-

Dulu Merasa Menang, Sekarang Merasa Kalah

Kesombongan ada di dalam diri saya. Saya menyimpan penyakit mengerikan. Yaitu kesombongan. Yang sudah tertanam di dalam diri saya. Ketika dulu saya merasa menang. Saya mulai sombong. Merasa saya berada di atas mereka semua. Angkuh. Sekarang merasa sebaliknya. Mengecil dan kalah. Seperti tidak punya power lagi. Roda berputar. Betapa mengerikannya. Penyakit itu. Kesombongan. -@andikajati-

Berdiri di Balik Bayangan Orang Lain

Anda mempunyai seorang teman baik. Awalnya, tidak ada masalah yang berarti. Semua berjalan santai dan menyenangkan. Hingga pada berbagai hal baru. Anda sedikit demi sedikit menyadari. Bahwa dia lebih baik dari diri Anda. Dia lebih diperhatikan di antara teman-teman Anda yang lain. Semua orang lebih peduli akan keberadaan dirinya. Dibanding dengan keberadaan Anda. Ketika ada Anda di tengah-tengah orang, tetapi dia tidak. Mereka menanyakan di mana keberadaan dirinya. Jika di posisi sebaliknya, Anda yang tidak ada, sedangkan dia ada. Apakah keberadaan Anda juga akan ditanyakan oleh orang-orang? Kemudian akan mulai tersadar. Apakah Anda merasa berada di balik bayang-bayangnya? Berdiri di balik bayangan orang lain? Bahkan mungkin itu teman baik Anda sendiri. Ada berbagai macam opsi yang bisa diambil. Kalem. -@andikajati-

Menggelikan

Jumat lalu, di pagi hari. Saya berada di kantor orang-orang berseragam seksi. Hendak untuk mencari surat izin mengemudi. Harus melalui proses begana-begini. Sampai pada tes teori. Tebak sendiri. Gagal sekali. Hingga di tes mengemudi. Tapi. Gagal lagi. Tapi karena tulisan kecil yang ditanda-tangani. Semua mudah dan easy. Dasar kami. Rekayasa sekali. -@andikajati-