Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2014

Cinta Tak Pernah Padam, Sama dengan Dosa dan Usaha

Seperti lirik lagu yang dinyanyikan Sandhy Sandoro. "Cintaku padamu...tak pernah padam," katanya. Lirik itu diciptakan, dinyatakan, dan dirasakan oleh manusia. Bayangkan, manusia saja bisa mencintai, tanpa hilang.  Manusia saja bisa, apalagi Tuhan. Saya mempunyai pandangan yang berbeda dengan orang lain. Saya tidak bisa menganggap bahwa agama dan ibadah adalah sesuatu yang biasa saja. Hal tersebut adalah sesuatu yang penting, dan bukan sebuah permainan, bukan juga sebuah percobaan, dan tidak layak untuk menjadi sesuatu yang tidak dipikirkan. Saya beragama Kristen, saya beribadah di Gereja. Ibadah di dalam Gereja itu memang cukup lama, terlebih ketika sesi khotbah, saat pendeta menyampaikan khotbahnya, sedangkan jemaat hanya dapat mendengarkan. Ketika khotbah, banyak sekali jemaat yang malah suka memainkan telepon genggam. Hal ini menyita perhatian dan diskusi banyak orang. Sempat saya melihat sebuah komentar akan hal ini. "Daripada rajin ke Gereja,

Acara Semacam Inb*x Tak Bersalah

Saya hidup di indekos. Saya tidak mempunyai televisi. Susah sekali untuk hidup tanpanya. Tak ada hiburan. Tetapi, saya rasa acara televisi sudah tak ada yang berkualitas. Banyak sekali cercaan dan kritikan bahwa seharusnya dibuat sebuah acara televisi yang lebih baik. Salah satu acara yang sering dikritik adalah acara penampilan artis-artis musik. Acara musik di pagi hari, yang menyediakan puluhan musisi, untuk tampil di depan masyarakat umum. Banyak ragam cercaannya, jika boleh saya sebutkan: Acara tersebut tak mendidik, hanya mengajarkan tarian tak berguna. Acara tersebut membuat penontonnya malas, karena ada yang dibayar untuk memeriahkan acara, padahal, rata-rata penontonnya berada di usia wajib belajar. Acara tersebut menggunakan lip sync. Masih ada alasan-alasan yang lain. Namun, belakangan ini saya mempunyai pikiran lain. Meskipun cercaan-cercaan tersebut memang benar adanya, dan memang tidak mendidik. Tetapi, paling tidak, acara tersebut menghibur w

Jangan Malu Mengaku Salah, Pemikiran Selalu Berubah

Halo. Sudah berjumpa di liburan saja. Saya sudah selesai melaksanakan Ujian Akhir Semester, sisanya, tinggal menunggu hasil dengan berserah pada Tuhan, hehe. Saya hanya ingin bercerita lagi saja. Ini tentang keadaan yang berada pada teman-teman saya. Dulu, ini dulu. Saya adalah Ketua Subsie Dokumentasi dan Publikasi. Saya memang bukan pengurus inti dari Organisasi Siswa Intra Sekolah [OSIS]. Tetapi, saya tetap bisa disebut sebagai pengurus OSIS, karena saya menjadi ketua dari salah satu organisasi / subsie bawahan dari kepengurusan OSIS.  Dulu, ini dulu. Hubungan antara pengurus OSIS dan semua warga sekolah, khususnya murid-murid yang lain, haruslah harmonis dan saling mendekatkan diri. Tetapi, yang terjadi malahan yang kebalikannya. Hubungan kami tidak harmonis. Rasanya seperti berjalan sendiri-sendiri. OSIS berjalan sendiri, murid-murid yang lain berjalan sendiri. Sampai pada suatu saat, banyak yang mengatakan dan menggunjing anak-anak pengurus OSIS