Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2015

Giving Up

Terkadang, ketika selalu gagal dalam usaha memperbaiki diri. Sakit sendiri rasanya, sedih sendiri, putus asa. Ingin berubah jadi lebih baik, susah sekali. And everything is going to be flat. -@andikajati-

Seminar Mahasiswa ASEAN Economic Community (AEC) 2015

Pada hari Senin, 16 Maret 2015 telah berlangsungnya kegiatan seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta (HMTI UAJY) dengan baik dan lancar. Acara tersebut diadakan di Auditorium Kampus II Gedung Thomas Aquinas Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kegiatan seminar merupakan agenda wajib yang harus diadakan oleh HMTI UAJY setiap tahunnya. Tahun lalu, kegiatan seminar bertemakan tentang wirausaha. Sedangkan pada tahun ini, kegiatan seminar bertemakan tentang “Challenge and Opportunity in Facing ASEAN Economic Community (AEC) 2015”. Pembicara yang menjadi narasumber dalam seminar diisi oleh akademisi dan pelaku usaha di dunia yang nyata. Mereka adalah: Dr. T.M.A. Ari Samadhi (Ketua Umum Badan Penyelenggara Kerja Sama Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia), Agustinus Yudho Wirajati (Technical Advisor, Cairn Limited, Barmer, India), Ha

Menjamurnya Tipikal Subjektif

Menjadi orang memang tidak selalu benar. Pasti ada yang namanya kesalahan. Pasti, selalu saja ada orang yang nyinyir dan merasa tidak suka terhadap seseorang yang lain. Penyebabnya juga beragam. Namun, hal tersebut terjadi karena ada alasan yang jelas. Subjektif. Iya, sifat yang subjektif. Saya menyinggung tentang perilaku subjektif dalam menilai dan memperlakukan seseorang. Hal itu memang tak terhindarkan. Hal tersebut berlaku untuk orang lain, dan juga untuk saya sendiri. Berlaku subjektif sangat sulit untuk dihilangkan. Ketika kita dituntut untuk menjadi netral dan tidak memihak salah satu pihak. Tuntutan tersebut merupakan permintaan yang hampir mustahil untuk dilakukan. Bahkan, seorang presiden atau mediasi permasalahan sekalipun, saya yakin, mereka tidak dapat seratus persen yakin dengan perilaku anti-penilaian-subjektif masing-masing dari mereka. Saya yakin itu. Saya benci dengan orang yang berperilaku subjektif. Benci, benci sekali.