Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2016

Taman Kanak-Kanak Putra IX Sumurboto Semarang

Saya menempuh pendidikan sejak saya berada di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK). Saat itu, saya tepat berada pada umur 4 tahun. Sistem kelasnya dibagi menjadi 2, untuk tahun pertama disebut dengan "TK Kecil", untuk tahun kedua disebut dengan "TK Besar". Saya sudah tidak begitu ingat tentang kejadian yang pernah terjadi saat itu. Wajar, karena hal itu sudah lama sekali terjadi. Saat saya berada di TK Kecil, saya ingat bahwa ada anak TK Besar yang turun tingkat menjadi TK Kecil karena alasan kesulitan dalam mencerna pelajaran. Setelah saya pikir-pikir, bahkan sampai sekarang, apakah dia baru saja mempermainkan waktunya setahun hanya dalam hitungan beberapa detik keputusan? Saya lupa siapa namanya. Jika saya ingat, saya bisa menanyakan kepadanya. Dulu, saya pernah membuat kepala teman saya terbentur arena permainan yang ada. Waktu itu, bukan waktunya untuk bermain, karena waktu bebas untuk bermain saat jam pelajaran memang jarang sekali. Biasanya, saya be

Kind of Weird from Enjoying the Music

Saya bukanlah orang yang maniac about music. I am not a biggest fan of some artists, or kind of music. Basically, I am just ordinary who likes to hear a song. Beberapa waktu yang lalu, saya menyadari, tentang cara menikmati musik. Music is an art. Cara saya menikmati musik itu berbeda. Semakin dewasa saya beranjak, semakin sulit saya menikmati musik dengan hanya mengandalkan pendengaran. Saya tidak bisa menikmati musik dari earphone atau semacamnya. Aneh bukan? Saya menyadari, bahwa saya menikmati musik ketika musik tersebut berada di soundtrack sebuah film.  Ketika saya melihat secara visual dari adegan dalam film, dan saya menikmati musik yang sedang dimainkan dalamnya, saya sungguh menikmati musik tersebut. Contohnya ketika saya menonton film Nick & Norah's Infinite Playlist, dan saya mendengar lagu Lover dari Devendra Banhart. Saya terbawa suasana seperti, Oh Man, I should be your lover. Atau ketika saya menonton film Scott Pilgrim, dan sa

Samsat [Sekarang] Keren

Beberapa waktu yang lalu, saya dimintakan tolong oleh Ibu untuk memperpanjang masa berlaku surat kendaraan bermotor. Awalnya, saya enggan, saya pikir, akan lebih mudah and worth to pay jika menyuruh orang lain yang mengurusnya di kantor. Kantor tempat mengurus surat tersebut adalah Samsat. Sebelumnya, saya paling malas dan enggan jika disuruh untuk pergi ke lembaga pemerintahan. Tetapi, karena saya merasa "sayang" juga jika harus membayar orang untuk hanya memperpanjang surat kendaraan, saya memaksakan diri untuk menerima permintaan tolong tersebut. Saya mencoba untuk melakukan mini research sebelum menuju kantor tersebut. Hal tersebut saya lakukan karena saya sudah tidak percaya dengan orang-orang yang bekerja di sana, saya selalu berpikiran bahwa mereka hanya menjadi penghambat untuk mencapai tujuan saya.  Saya lebih percaya dengan testimoni dari dunia maya, dan terjadilah, saya mencari informasi dari situ. Ketika saya sudah tahu step by step untuk memper