Saya memohon maaf sebelumnya. Dengan terang, saya menjelaskan bahwa saya tak memiliki atensi untuk menyinggung dan membahas tentang sesuatu dan siapa. Tulisan yang Anda baca di sini tidak memiliki intensi untuk menuduh, menyerang, dan mencemarkan orang lain seperti yang tertuang dalam Pasal 310. Namun, tidak ada salahnya juga bagi saya untuk menuliskan dan menceritakan sedikit saja perihal apa yang saya rasakan belakangan ini. Sedikit kekesalan. Tulisan saya di bawah ini masih seputar pandemi Covid-19; yang ternyata tidak kunjung selesai menjadi bahasan hangat di kuping saya selama lebih dari enam puluh (60) hari. Bagi Anda yang sedang membaca tulisan ini; terutama bagi Anda yang tinggal di seputaran Jakarta, Covid-19 sudah menjadi santapan awal, tengah, dan akhir dari sebuah perhelatan panjang di setiap bagian percakapan [dalam] meeting kantor; sejak saya mulai memelekkan mata usai terbangun dari tidur, hingga saat saya hendak memejamkan mata, publik seakan tidak pe...
Niscaya, Kamu Paham