Perayaan Natal DOC - Pelita 2011

Seperti biasa, lagi-lagi saya akan menggunakan jasa Wikipedia.

Definisi Natal adalah sebagai berikut:

Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Beberapa gereja Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 6 Januari (lihat pula Epifani).

Dalam tradisi barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natal, kartu Natal, bertukar hadiah antara teman dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.

Tanggal 28 Januari 2012 kemarin, kami siswa-siswi beragama Kristen [DOC] mengadakan perayaan Natal di sekolah yang dihadiri bersama dengan siswa-siswi beragama Katolik [Pelita]. Kebetulan, tahun ini yang menjadi panitia adalah dari pihak DOC. Saya juga diminta berpartisipasi dalam kepanitiaan dengan peran dokumentasi publikasi. Padahal, saya sama sekali tidak ahli dalam bidang desain. Untungnya, rekan saya Winson, ahli dalam desain. Dia yang mengurusi soft file [desain] sedangkan saya yang mengurusi hard file [printing]. Bila diperkenankan jujur, kepanitiaan ini sedikit terburu-buru dan tanpa persiapan matang. Hanya dalam H-sebulan, kepanitiaan baru dibentuk. Apalagi tugas saya sebagai dokumentasi publikasi membuat:

1. MMT.

2. Souvenir.

3. Undangan.

Tugas yang saya tanggung juga tidak selesai dengan sempurna. Winson sebagai desainer juga hanya ingin mendesain setelah judul dari perayaan Natal tersebut dibuat. Sayangnya, judul baru saja dibuat di waktu H-10 hari. Pasalnya, seminggu sebelum acara, saya harus mengikuti Live in. Jadi, tidak dapat bekerja secara optimal. Desain undangan dibuat hanya dalam semalam, sehingga sudah jadi pada hari Jumat. Saya ditugasi dalam printing. Awalnya saya masih bingung di mana dan kapan perayaan itu dilaksanakan. Karena panitia yang lain juga masih ragu-ragu, saya bertanya kepada pembimbing. Dengan percaya diri, tempat GKI Beringin, waktu 16.00-17.00. Tetapi karena saya juga masih ragu, saya kosongkan saja bagian tempat dan waktu. Printing jadi, hasilnya menarik. Sialnya, saya lupa membubuhi contact person. Saya pun terpaksa menulis manual sebanyak 120 undangan. Dan coba tebak, tulisan saya pasti jelek, dan menjadi sangat amat tidak menarik. Sampai salah seorang teman saya mengira itu adalah undangan yang menghina. Maksud hati ingin berbuat kasih, malah dituduh yang bukan-bukan. Namun, saya tetap memberikannya kepada ketua panitia, Yoan. Entah bagaimana dia menanggapi undangan yang saya buat, yang pasti, sepertinya dia merasa kecewa. Cerita ini balik lagi ke MMT ydan souvenir yang masih belum rampung. Karena waktu sudah mepet, kami pun sebagai kelas X meninggalkan sekolah untuk live in. Saya pikir, Winson, telah merampungkan MMT dan souvenirnya, dan ternyata hasilnya, belum. Salah, bukan belum. Hanya kurang sempurna dan hampir rampung, tapi itu hanya untuk souvenirnya. Sedangkan untuk MMT, belum sama sekali. Winson meminta bantuan kepada kakak laki-lakinya yang kebetulan mahir desain visual. Semua terlihat baik-baik saja. Tiga hari setelah live in, dan itu sebenarnya adalah H-2 sebelum acara, desain MMT juga belum rampung. Saya panik, Winson panik, Adis panik, Yaya pun mulai panik. Karena kami semua panik, Adis mulai koar-koar tidak jelas dan mengucapkan nada seolah menyalahkan saya dan Winson. Sebenarnya kami memang salah, sangat salah, karena tidak bertanggung jawab. Winson pun berusaha menghubungi kakaknya untuk segera menyelesaikan desain MMT. Untungnya tepat waktu. Sepulang dari live in, desain sudah jadi, dan langsung dicetak. Sedangkan souvenir malah dicetak pada hari Sabtu pagi. Ya, tulisan di atas adalah segelintir cerita dari kepanitiaan Natal. Terima kasih.