Masa lalu.
Adalah masa yang sudah terjadi.
Masa yang tidak bisa diulang lagi, karena hidup ya memang cuma sekali.
Tidak terhentikan, bahasa asingnya sih unstoppable hehehe.
Mungkin saja jika tokoh kartun dari Jepang seperti Doraemon benar-benar ada.
Kita bisa mengulang masa lalu dengan mesin waktunya.
Atau mungkin jika film televisi yang dibintangi Deddy Mizwar Lorong Waktu benar-benar ada.
Kita bisa kembali ke masa yang kita inginkan.
Atau mungkin jika pola pikir tokoh kartun dari Amerika seperti Jimmy Neutron benar-benar ada.
Kita bisa menciptakan mesin yang dapat mengatur waktu.
Atau mungkin jika kalung sihir Hermione Granger benar-benar ada.
Kita bisa mengulang waktu dengan menggunakan kalung sihir tersebut.
TETAPI SAYANG.
Itu semua TIDAK ADA.
Hahahaha.
Memang aneh jika mempunyai bahasan topik seperti ini.
Apalagi tentang masa lalu.
Yang sudah jelas tidak bisa diulang lagi.
Anak kecil dan orang sangat tua pun pasti tahu jika masa lalu hanyalah kenangan.
Hanya ada koreksi, renungan, dan penyesalan hehe.
Jujur, saya paling sensitif dengan yang namanya masa lalu.
Benar.
Ingat.
Masa lalu.
Coba dengan huruf kapital dan bercetak tebal, MASA LALU.
Hehehe.
Memang benar, terkadang masa lalu menyenangkan.
Tetapi juga tidak salah, jika masa lalu itu meresahkan.
Sampah.
Bikin orang jadi cemburu dan iri.
Jika ada orang yang berkata bahwa, "Masa lalu itu dijadikan pelajaran."
Terkadang saya juga sedikit jengkel.
Karena masa lalu adalah sampah. Sesuatu yang harusnya dilupakan. Jika memang dibutuhkan untuk pelajaran, ya sudah tidak usah selalu diingat. Hehe.
Saya benci jika membahas masa lalu.
Apalagi mengenai perasaan.
Apalagi karena sifat khas saya, sensitif.
Tetapi mengapa ya masih banyak orang yang tidak bisa lepas dari masa lalu?
Masih banyak wanita memikirkan yang sudah berlalu?
Oh iya.
Saya juga paling benci, jika seseorang seolah-olah menjadi aneh dan ganjil ketika membahas masa lalu, dan mengaku sudah melupakan dan merelakan hal tersebut.
Membingungkan ya? Hehe maaf.
Kalo memang sudah lupa dan rela, ya sudah biasa saja.
Kalo memang belum, ya sudah luapkan saja.
Masih bingung juga ya? Ya sudah.
Menulis entry seperti ini memang terlihat sok benar.
Sok tegar.
Sok bijak.
Tapi ya sudahlah, namanya juga lagi sensitif.
Hehehehe.
Masa lalu memang akan selalu menjadi musuh musuh dalam selimut.
Akan selalu ada.
Tidak akan hilang.
Tidak akan mengudara.
Tidak akan pudar.
Ia hanya akan diam, memasuki pikiran, mengganggu masa sekarang dan masa depan.
Dasar masa "brengsek."
Harusnya dimusnahkan saja.
Daripada menyusahkan orang.
TUHAN, tolonglah. Hehehe.
Secara kotornya, tidak ada obat untuk orang yang belum bisa lepas dari masa lalu.
Anjuran untuk "saling percaya" hanyalah sebuah teori klasik.
Tidak manjur.
Mengapa saya menulis seperti itu?
Karena sulit.
Ibaratnya seperti meraih nilai sembilan dalam ulangan Fisika. Sulit. Tetapi memang bisa, jika kita, MAU.
Tapi ya sudahlah.
Memang harusnya seperti itu.
Kita harus mencoba.
Let It Be gitu deh kayak lagu dari band rock n roll asal Inggris, The Beatles.
Kalo buat saya sendiri.
Ya itu tadi.
Saling percaya.
Percaya dengan segenap hati, bukan setengah-setengah.
Dan meluapkan apa yang dirasa.
Hehehe.
Entahlah.
KEPERCAYAAN dan SALING PERCAYA memang juaranya deh hehehe.
Untungnya saya sudah tidak begitu mempermasalahkan mengenai masa lalu.
Ibaratnya, entry saya di atas, adalah perasaan yang saya rasa dan saya gundahkan dulu.
Jadikan koreksi saja ya buat entry di atas. Hehehe.
Kalo SEKARANG sih, pastinya saya sudah berusaha percaya jika orang lain memang sudah berkata sesuatu.
Ya tidak juga sih, tergantung orangnya juga haha.
Yang jelas.
Jika yang berkata adalah pacar saya sendiri.
Pastilah saya PERCAYA.
Dan semoga dia juga demikian.
Bukan begitu sayang?
Hahahaha.
KEPERCAYAAN dan SALING PERCAYA memang juaranya deh hehehe.
Untungnya saya sudah tidak begitu mempermasalahkan mengenai masa lalu.
Ibaratnya, entry saya di atas, adalah perasaan yang saya rasa dan saya gundahkan dulu.
Jadikan koreksi saja ya buat entry di atas. Hehehe.
Kalo SEKARANG sih, pastinya saya sudah berusaha percaya jika orang lain memang sudah berkata sesuatu.
Ya tidak juga sih, tergantung orangnya juga haha.
Yang jelas.
Jika yang berkata adalah pacar saya sendiri.
Pastilah saya PERCAYA.
Dan semoga dia juga demikian.
Bukan begitu sayang?
Hahahaha.
Maaf jika membingungkan.
Comments
Post a Comment