Membangun hubungan itu lama sekali.
Dari mengumpulkan hal yang dianggap kecil, dikumpulkan, dan menjadi kesatuan.
Ketika kesatuan tersebut belum kokoh, terkena angin sedikit saja langsung hancur.
Pekerjaannya butuh waktu, tidak hanya sehari, mungkin berbulan-bulan, bahkan tahunan.
Pengerjaannya harus teliti, tidak boleh ada yang terlewatkan.
Sedikit demi sedikit.
Pasti akan ada rasa bangga yang luar biasa.
Ketika tumpukan-tumpukan kecil tadi, menjadi besar dan banyak.
Kokohnya bukan main.
Terkena angin, masih berdiri tegak.
Mungkin ada bagian yang tergores sedikit karena angin, tetapi, bukan menjadi masalah.
Hubungan itu akan terus ada.
Tapi, ketika ada bulldozer skala besar.
Ketika dia datang menghampiri bangunan hubungan tersebut.
Mungkin, dalam sekali hentakan.
Dor!
Dalam hitungan menit, bangunan tersebut retak.
Dari retak itu, menggetarkan seluruh bangunan.
Menjadi rapuh, dan hancur.
Bangunan yang sudah dirintis lama itu.
Hancur.
Berkeping, kecil, seperti abu.
Lalu, siapa yang bersedih?
Siapa yang menangis?
Hanya satu, penulisnya.
Ada sebuah pertanyaan.
Kapan bisa dibangun lagi?
-@andikajati-
Comments
Post a Comment