Ada artikel baru.
Sepertinya, penelitian ini sudah dilakukan lama. Namun, beberapa waktu belakangan mulai ramai lagi karena bukti yang ditemukan menjadi semakin jelas. Penemuan tentang leluhur Inggris yang berkulit warna hitam.
Singkatnya: rekonstruksi penemuan sosok Cheddar Man sebagai leluhur yang berkulit warna hitam semakin menegaskan hipotesis bahwa hanya ada satu ras manusia yang kemungkinan besar semuanya berakar dari Afrika. Lantas, mengapa terjadi perbedaan warna kulit? Itu hanya perkara adaptasi pada kondisi alam berbeda.
Penelitian dilakukan oleh London's Natural History Museum dan University College London (UCL). Fosil Cheddar Man ditemukan di Goa Gough di Cheddar Gorge, Somerset pada tahun 1903. Fosil itu tergambarkan dengan mata biru, kulit gelap, dan rambut keriwil hitam. Nah, suatu hal yang membuat saya berdebar, rekonstruksi berdasarkan analisis DNA yang diambil dari tengkorak fosil menunjukkan bahwa tidak ada varian genetika manusia berkulit dan rambut terang yang kini mendominasi Inggris dan daratan Eropa. Jadi, kata para peneliti itu, Cheddar Man bermigrasi dari Afrika ke Timur Tengah lalu ke Barat Eropa.
Ternyata, alasan orang berkulit putih adalah karena tubuh tak mengembangkan unsur melamin. Perubahan warna kulit menjadi mekanisme adaptasi tubuh manusia yang berhubungan dengan intensitas sinar UV. Manusia yang tinggal di daerah tropis memiliki limpahan sinar matahari yang banyak, sehingga adaptasi yang dilakukan tubuh adalah dengan memperbanyak lapisan melanin di kulit agar sinar UV yang terkena kulit itu tersaring. Sinar UV berlebih memicu masalah kesehatan. Sebaliknya, warga di daerah lintang rendah yang notabene kekurangan sinar matahari akan mengurangi lapisan melanin agar sinar UV yang diterima lebih optimal. Sebab itu, masyarakat di daerah tropis cenderung berkulit lebih gelap ketimbang masyarakat di daerah subtropis. Tapi, memang, perubahan warna kulit tak terjadi seketika dan instan. Hal itu diwariskan sampai ribuan generasi.
Jadi, sampai tulisan ini dibuat, penelitian sekarang menunjukkan bahwa perbedaan ciri fisik berupa warna kulit hitam dan putih, tak lebih dari mekanisme adaptasi biologis berdasarkan riwayat migrasi leluhur manusia.
Nah, tahu tidak?
Karena ini sedang membahas Inggris, jadi isu yang paling tepat adalah isu Brexit. Kalian tahu tidak jika kebijakan dan kemenangan hasil pemilu bagi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa dinilai sebagai kemunduran? Ternyata, isu-isu yang dibangkitkan ketika masa pemilu mengenai Brexit hanyalah bohong belaka. Seperti masalah pemangkasan ongkos. Ongkos apa yang diributkan? Ongkos mengenai kebijakan Uni Eropa mengenai pelayanan terhadap para migran, terutama imigran asal Timur Tengah. Katanya, kebanyakan rakyat Inggris tidak ingin menghabiskan uang mereka untuk orang-orang yang berbeda dari mereka. Hal yang paling mudah dan sederhana dari maksud perbedaan adalah tentang perbedaan ciri fisik seperti warna kulit. Padahal, setelah ada penemuan ini, diperkirakan bahwa manusia hanya memiliki satu ras, sehingga tidak ada alasan untuk menjadi rasis.
Hahaha. Hebat, ya.
Namun, saya sedikit yakin, berita tentang penemuan ini tidak akan dibangkitkan secara masif pada media massa. Mengapa? Saya yakin, sudah ada orang-orang yang ingin meredam penemuan ini sehingga tidak banyak orang yang mengerti informasi tentang Cheddar Man. Orang-orang seperti mereka ini, pasti akan takut jika posisi dan kedudukan status sosial mereka akan berubah setelah adanya hasil temuan ini. Saya sedikit yakin, bahkan hampir sangat yakin, hehe.
Sumber: info-info terkait
Comments
Post a Comment