Selamat malam, para pembaca blogspot milik Andika Jati Nugroho.
Salam dari saya untuk kita dapat bertemu melalui media tulisan dalam platform blogspot ini. Sudah lama sekali saya memiliki keinginan untuk menulis dan membuat satu (1) post baru. Namun ternyata, rasa tersebut hanya berhenti sampai di keinginan, dan tidak pernah terjadi. Pada akhirnya sampai detik ini, keinginan tersebut menjadi terwujud dan terbuatlah satu tulisan ini.
Kalau Kamu baca dari post sebelum dan sebelumnya lagi, sudah lama sekali saya tidak aktif menulis. Saya masih ingat betul, saya rajin menulis adalah ketika saya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), yang artinya waktu tersebut adalah sekitar satu dekade yang lalu. Betul, Kamu tidak salah baca, yaitu sudah sekitar sepuluh tahun yang lalu.
Setelah melewati waktu tersebut yang sekian lama, ternyata saya rindu dengan aktivitas menulis tersebut. Saya rindu dengan sparks yang muncul akibat dari aktivitas menulis ini. Saya rindu akan rasa kegemasan untuk menggunaakan ejaan tulisan yang benar. Saya rindu akan membaca ulang atau preview naskah tulisan sebelum dipublikasikan ke publik profile platform blogspot ini. Saya rindu akan kebanggaan atas tulisan yang dibuat. Saya pun rindu akan feedback dari Kamu dan Kamu yang memberikan komen dari tulisan saya. Saya rindu itu semua.
Saat ini, satu hal yang tertempel di benak dan pikiran saya, bahwa saya ingin untuk menulis. Saya ingin menulis bebas, Saya tidak ingin terpaku ke dalam ejaan yang benar, atau terpaku kepada pembahasan tulisan dengan topik yang menarik, atau hal-hal lainnya yang berkaitan erat dengan branding profile saya. Kali ini, saya hanya ingin bercerita dan menuangkan segala rasa maupun hasrat yang ingin saya keluarkan melalui media tulisan ini.
Saya sedang merasa kosong.
Kosong.
Saya bingung dan ketakutan untuk bercerita ke mana, atau pun ke siapa. Saya kesulitan untuk menjelaskan kepada orang lain terkait apa yang saya rasakan. Bahkan ketika saya sudah merangkai kata-kata yang hendak saya gunakan untuk bercerita ke orang lain, itu pun rasanya sulit sekali. Saya kehabisan akal untuk mampu menerjemahkan apa yang saya rasakan dan saya inginkan kepada orang lain. Malahan, bisa jadi orang lain menanggapi salah dengan apa yang saya maksudkan.
Saya merasa, dengan saya menulis ini, maka saya akan merasa sedikit lega dan harapannya adalah saya mendapatkan lagi sedikit rasa sparks yang pernah saya rasakan dari aktivitas menulis ini.
Saya sedang merasa kosong.
Minggu-minggu ini adalah waktu menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kebetulan, kondisi atmosfer pekerjaan sedang di fase sedikit longgar. Bukan karena apa, atasan saya sedang bertugas out of office, sehingga saya bisa leluasa mengatur pekerjaan tanpa tuntutan waktu yang lebih rapat dibandingkan ketika sedang ada atasan di office. Kebetulan yang lain lagi, saat ini saya sedang mendapatkan bagian work from home.
Hari ini adalah hari Senin.
Seperti pada hari Senin yang lain di hari-hari sebelumnya, suasana pagi di hari Senin adalah suasana yang menyebalkan. Bagaimana tidak, jadwal rutin mingguan saya adalah memulai weekly meeting di hari Senin, pukul 07.00 pagi. Tentu ini pasti jadwal yang sedikit lebih awal dibandingkan jadwal orang lain pada umumnya. Apalagi, dimulai di hari Senin. Tadi pagi saya sudah bangun sejak pukul 06.00 pagi. Saya memulai hari dengan bersiap diri ke kamar mandi, menyalakan laptop, dan menyiapkan materi yang akan dipresentasikan saat meeting. Kebetulan, pagi tadi saya tidak menjadi bagian leader dalam meeting, karena ada rekan yang menawarkan diri. Lalu, meeting terlaksana.
Selesai dari situ, saya sudah membuat daftar pekerjaan yang akan saya kerjakan di hari ini. Sejak awal menuliskan daftar tersebut, saya sudah merasa bahwa hari ini akan menjadi hari yang longgar, karena saya yakin daftar pekerjaan tersebut pasti dapat diselesaikan. Satu demi satu daftar pekerjaan yang sudah saya tulis, sudah saya selesaikan. Saya menimbang-nimbang, mungkin dari delapan jam kerja hari ini, mungkin hanya empat jam saya bekerja dengan fokus. Pukul 16.00 sore, semua sudah selesai, tepat pada sudah berakhirnya waktu kerja di bulan puasa ini.
Waktu kerja selesai lebih cepat. Saya merasa hari ini bukanlah hari yang produktif untuk saya. Saya merasa banyak waktu luang yang terbuang seperti sia-sia. Saya tidak nyaman dengan perasaan ini. Saya merasa saya harusnya bisa mengisi waktu lebih baik dan lebih produktif lagi. Saya merasa hari ini adalah hari yang membosankan dan juga menyebalkan.
Saya merasa kosong.
Perasaan yang meresahkan ini tidak berhenti hanya sampai di sore hari ini saja. Pada malamnya, perasaan ini masih belum berhenti atau pun hilang. Saya masih merasa kosong. Bolak-balik saya melihat waktu, rasanya waktu berjalan dengan lama. Selain daripada itu, saya merasa tubuh saya belum kelelahan, sehingga rasa kantuk pun belum bisa dirasakan. Karena kelebihan energi ini, saya malah membuat masalah dan prahara yang tidak diperlukan. Saya merasa bersalah. Namun, saya pun masih merasa kosong.
Saya mencoba untuk membuka hati dan pikiran saya, serta memberanikan diri untuk bercerita. Namun, ternyata belum berhasil. Saya masih merasa kebingungan dalam menyampaikan apa yang saya rasakan dan saya pikirkan. Makanya, saya mencoba mengalihkan perhatian saya dengan menulis ini. Sampai saat ini saya sudah menulis pun, ternyata rasanya pun saya masih belum lega. Saya masih merasa ada sesuatu hal yang ingin saya keluarkan dan teriakkan. Namun, saya pun bingung menjelaskan perasaan apa itu.
Saya berterima kasih kepada Kamu yang membaca. Saya tidak mengharapkan Kamu mengerti, karena saya hanya ingin menulis untuk diri saya sendiri.
Comments
Post a Comment