Alasan saya selalu suka ketika menggunakan fasilitas transportasi umum adalah: saya bisa melihat raut muka orang-orang. Ada yang sudah tua, sedang, muda, anak-anak, balita, atau juga yang masih berada di gendongan ibunya.
Bukan ketika di transportasi umum saja tepatnya, di mana saja, ketika saya tidak menggunakan kendaraan bermotor pribadi, di jalanan, di warung, di mana saja, pasti akan selalu ada pemandangan lain. Pemandangan yang lebih menarik, dibanding kita hanya melihat pemandangan dengan kesendirian mengendarai kendaraan bermotor pribadi.
Sekali lagi, sebenarnya bukan masalah penggunaan kendaraan bermotor. Tetapi lebih ke pemandangan, ketika kita melihat banyak orang, orang lain yang tidak kita kenal, dari beragam golongan, usia, maupun latar belakang. Selalu menjadi kesenangan tersendiri untuk saya.
Ingin sekali untuk saya, mengerti bagaimana mereka melakukan aktivitasnya. Bagaimana mereka melakukan interaksi, bagaimana cara mereka untuk berpikir menghadapi dan menanggapi dunia ini.
Ingin sekali untuk saya, mengerti bagaimana mereka melakukan aktivitasnya. Bagaimana mereka melakukan interaksi, bagaimana cara mereka untuk berpikir menghadapi dan menanggapi dunia ini.
Begitu banyak orang yang belum kita kenal. Beragam. Dan saya bermimpi, suatu saat nanti, saya bisa, paling tidak, hampir menggapai semua macam latar belakang orang yang berbeda di dunia ini. Saya ingin bisa mengenali mereka, saya ingin lebih banyak mengenal orang. Bukan orang dari lingkungan terdekat saya, apalagi yang sudah saya kenal, tetapi dari lingkungan yang benar-benar berbeda. Yang saya sendiri benar-benar tidak mengetahui asal usulnya.
Andai saya diberi kesempatan, untuk melangkahkan kaki di tiap wilayah di dunia ini. Mungkin akan menjadi pengalaman yang sangat luar biasa. Di mana saya dapat mengenal banyak orang.
"Cita-cita di luar idealisme pikiran saya adalah: mengenal banyak orang dari latar belakang yang berbeda, dari dalam dunia ini."
-@andikajati-
Comments
Post a Comment