Tata cara ketika bertemu dengan seseorang adalah dengan berjabat tangan.
Itu bukan kebiasaan wajib, tapi, lazimnya seperti itu.
Dalam acara formal ataupun informal, jabat tangan merupakan sebuah awalan ketika bertemu.
Nah, saya mempelajari banyak hal tentang jabat tangan.
Dulu, saya sering lemas dan sekenanya ketika berjabat tangan dengan seseorang.
Namun, ketika saya melihat seseorang tentara atau lulusan sebuah akademi yang berbasis militer, saya melihat genggaman erat tangannya ketika berjabat tangan.
Honestly, itu merupakan pemandangan yang menyenangkan.
Saya termotivasi oleh hal tersebut.
Kegiatan berjabat tangan yang paling sering saya lakukan adalah ketika berada di Gereja.
Jabat tangan merupakan salah satu liturgi yang ada di dalam kebaktian di Gereja.
Nah, sering sekali saya mendapatkan jabatan tangan seseorang yang lemas.
Selain itu, mereka sama sekali tidak menatap mata saya ketika berjabat tangan.
Rasanya sakit. Seperti tidak dihargai seketika.
Padahal, ketika berjabat tangan, sudah seharusnya dilakukan sembari menatap mata orangnya.
Ini merupakan hal yang sangat sederhana.
Memang, pernyataan saya di atas baru berupa opini.
Namun, sesederhana itu saja susah dilakukan.
Bagaimana yang lebih rumit?
-@andikajati-
Comments
Post a Comment