Saya bukanlah orang yang maniac about music.
I am not a biggest fan of some artists, or kind of music.
Basically, I am just ordinary who likes to hear a song.
Beberapa waktu yang lalu, saya menyadari, tentang cara menikmati musik.
Music is an art.
Cara saya menikmati musik itu berbeda.
Semakin dewasa saya beranjak, semakin sulit saya menikmati musik dengan hanya mengandalkan pendengaran.
Saya tidak bisa menikmati musik dari earphone atau semacamnya.
Aneh bukan?
Saya menyadari, bahwa saya menikmati musik ketika musik tersebut berada di soundtrack sebuah film.
Ketika saya melihat secara visual dari adegan dalam film, dan saya menikmati musik yang sedang dimainkan dalamnya, saya sungguh menikmati musik tersebut.
Contohnya ketika saya menonton film Nick & Norah's Infinite Playlist, dan saya mendengar lagu Lover dari Devendra Banhart. Saya terbawa suasana seperti, Oh Man, I should be your lover.
Atau ketika saya menonton film Scott Pilgrim, dan saya mendengar lagu By Your Side dari Frank Black. Suasana musim dingin, affair, serta nikmatnya proses mencintai dan berjuang untuk seorang wanita.
Apa Kamu paham dengan maksud saya?
Dari kenikmatan itu, saya mencari lagu tersebut di internet, dan saya mencoba menikmatinya.
Ternyata, hal itu terasa berbeda. Sangat berbeda.
Ternyata, hal itu terasa berbeda. Sangat berbeda.
Kenikmatan saya dalam menikmati musik berada pada status anti-klimaks.
Entahlah.
Pernahkah, Kamu merasakan hal yang demikian juga?
Comments
Post a Comment