Persepsi itu bisa diatur, lho.
Jika memakai analogi sistem bilangan,
Mereka bukan seperti bilangan biner, yang sudah memunyai simbol mutlak.
Mereka tidak hanya memiliki simbol 0, atau bahkan 1.
Persepsi mampu menjadi 0.1, atau 0.123, atau mungkin 0.12314.
Jika memakai analogi norma masyarakat,
Mereka bukan bernilai benar atau salah.
Mereka mampu menjadi: mungkin salah, sedikit benar, atau salah sekali.
Menciptakan sebuah persepsi itu menyenangkan.
Kamu bisa membuatnya menjadi indah sekali, atau buruk, bahkan sangat memuakkan.
Kamu bisa membiarkannya menjadi merah kecerahan, atau putih kepucatan, mungkin menjadi hitam kecokelatan.
Semakin Kamu berniat memolesnya, semakin mudah Kamu mengaturnya.
Persepsi itu seni.
Jika memakai analogi sistem bilangan,
Mereka bukan seperti bilangan biner, yang sudah memunyai simbol mutlak.
Mereka tidak hanya memiliki simbol 0, atau bahkan 1.
Persepsi mampu menjadi 0.1, atau 0.123, atau mungkin 0.12314.
Jika memakai analogi norma masyarakat,
Mereka bukan bernilai benar atau salah.
Mereka mampu menjadi: mungkin salah, sedikit benar, atau salah sekali.
Menciptakan sebuah persepsi itu menyenangkan.
Kamu bisa membuatnya menjadi indah sekali, atau buruk, bahkan sangat memuakkan.
Kamu bisa membiarkannya menjadi merah kecerahan, atau putih kepucatan, mungkin menjadi hitam kecokelatan.
Semakin Kamu berniat memolesnya, semakin mudah Kamu mengaturnya.
Persepsi itu seni.
Comments
Post a Comment