Halo.
Kebetulan ada topik yang akan dibahas.
Sembari menunggu waktu yang lowong. Ketika saya sudah menunggu untuk mencari warung internet, antre, dan ternyata malah problem koneksi untuk satu jam awalnya. Apalagi, yang hendaknya untuk mengunduh tugas yang katanya akan diunggah dosen. Ternyata nihil, sia-sia.
Saya berusaha mengasah cara berpikir dan ketepatan saya dalam menggunakan struktur kalimat dan kata yang benar.
Saya ingin mengungkapkan perasaan saya.
Hehehe.
Beberapa waktu lalu. Tiba-tiba saja saya terpikirkan hal ini.
Ceritanya seperti ini.
Sekarang saya hidup di Yogyakarta. Pasti ada yang namanya adaptasi terhadap lingkungan. Terlebih, adaptasi terhadap tempat lingkungan belajar saya sekarang. Seperti entry sebelumnya, saya sempat merasa rendah diri dan merasa kecewa dengan kenyataan hidup. Selalu ada yang namanya jawaban dari-Nya. Hehehe. Saya masih orang yang percaya pada Tuhan. Gaya, ya.
Saya merasa takut dengan persaingan industri yang akan datang. Kesempatan saya untuk menjadi orang yang dipandang dan diakui baik oleh orang lain terasa semakin sulit. Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tempat belajar yang saya rasa sebelumnya lebih baik.
Ya, saya memang tidak lolos dan tidak menang dengan harapan saya sendiri. Saya gagal masuk ke tempat yang ingin saya tempati. Saya gagal masuk perguruan tinggi harapan saya, di kota saya sendiri, Semarang.
Saya takut akan persaingan yang begitu banyak. Pola pikir orang yang sudah di-set secara otomatis.
"The famous one, is the best."
That quote is killing me. Tetapi untungnya, saya salah besar.
Saya tetap mendapat kesempatan dan lingkungan yang baik di sini. Saya semakin sadar, bahwa tidak ada yang bisa menjamin masa depan akan menjadi lebih baik. Apalah arti kita ini, hanya bisa merencanakan sesuatu.
Hal ini memang klise. Tetapi, saya sangat merasa dampaknya sekarang. Yang bisa menentukan masa depan, memang kemungkinan besar hanya diri kita sendiri. Tetapi untuk menentukan ataupun memastikan, tentu kita tidak tahu dan tidak bisa.
Barusan saja. Ketika menunggu antrean untuk warung internet dekat indekos. Di ruang tunggu, saya membaca majalah. Syukur sekali. Di salah satu artikel, beberapa orang yang menjadi narasumber mengatakan hal seperti, "Untuk sekarang ini, para korporasi tidak begitu mementingkan aspek dari perguruan tinggi negeri atau swasta, unggulan or non unggulan, luar negeri atau dalam negeri. Yang penting, memenuhi aspek perusahaan yang akan terpilih."
Artikel itu rasanya semakin memantapkan saya. Bahwa, selalu ada kesempatan.
Artikel itu rasanya semakin memantapkan saya. Bahwa, selalu ada kesempatan.
Seperti kata Bartleby Gaines yang diperankan Justin Long di film Accepted tahun 2006,
"Life is full of possibilities. You don't need teachers or classrooms, or fancy highbrow traditions or money to really learn. You just need people with desire to better themselves."
Saya akan dan tetap selalu bangga menjadi bagian dari tempat saya sekarang ini.
Kutipan kata Frank Leone yang diperankan Sylvester Stallone di film Lock Up tahun 1989 sebenarnya asyik juga untuk dijadikan spirit,
"It is mindset. Your body has to be here, but your brain doesn't. As long as you keep moving, you don't become a piece of this place."
Sama halnya seperti gimmick of Buzz Lightyear,
"To infinity and beyond."
Selalu menjadi tak terhingga, dan tak terbatas.
Anyway.
Tidak penting sebenarnya dari tulisan di atas.
Paling tidak, untuk latar belakang penulisan entry, hehe.
Cause, I will never stop growing, never stop learning.
Hehe.
Ya semoga hasilnya sesuai dengan umbaran omongan saya. Semoga saja. Entahlah.
Ya semoga hasilnya sesuai dengan umbaran omongan saya. Semoga saja. Entahlah.
-@andikajati-
Comments
Post a Comment