Skip to main content

Kolom Agama


            Belakangan ini, pernah muncul beberapa rumor tentang perdebatan keberadaan kolom agama pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). Mengapa hal itu diperdebatkan? Saya akan menjelaskan beberapa hal menurut pikiran saya sebagai berikut:


1. KTP merupakan kebutuhan primer tiap warga negara, otomatis setiap orang harus dan wajib memiliki kartu tersebut. Selain untuk syarat kebutuhan sebagai warga negara, KTP dapat menerangkan tentang kedudukan dan identitas tiap orang.
2. Agama merupakan suatu hal yang sakral dan rawan diperdebatkan. Sejak dulu, agama adalah hal yang banyak menuai perselisihan. Agama itu penting, agama itu menyangkut kepercayaan, dan semua orang benci dengan perbedaan kepercayaan yang mereka miliki masing-masing.

Nah, sepertinya Menteri Dalam Negeri mempunyai rancangan program tentang keberadaan kolom agama, sempat menjadi gencar sekali tentang pro dan kontra keberadaan kolom agama pada KTP. Banyak sekali warga yang pro dan setuju dengan keberadaannya, tetapi, banyak juga yang kontra dan tak setuju. Terlebih lagi pada akun media sosial yang pelakunya adalah para remaja, contohnya: askfm.

Sejak kolom agama menjadi topik pembicaraan utama, opini-opini para remaja di ask.fm pun meningkat. Banyak remaja yang berani mengeluarkan opininya, disertai dengan likes dari followers-nya. Sayangnya, hampir semua opini yang mendapat likes itu mempunyai value yang sama. Mereka mendukung untuk menolak keberadaan kolom agama pada KTP. Alasan mereka sebenarnya cukup kuat, mungkin saya bisa memberi beberapa contoh dari kalimat mereka:

                  “Agama adalah hubungan pribadi dengan Tuhan, tidak perlu dipublikasikan dan diketahui oleh orang-orang. Lebih baik kolom agama untuk dihilangkan, hargai kepercayaan dan agama tiap orang.”

            Mungkin seperti itulah kiranya opini yang banyak dikatakan artis ask.fm dan para followers-nya. Sementara itu, saya mempunyai pandangan lain. Saya memilih untuk pro dengan keberadaan kolom agama pada KTP. Saya bukan bermaksud ingin melakukan perbedaan dengan orang lain, saya hanya ingin mengutarakan pendapat yang memang saya rasakan. Agama itu suatu hal yang penting, iya, saya menganggapnya penting. Saya cinta dan percaya dengan agama yang saya anut. Sudah jelas, kan? Jadi, sudah seharusnya agama saya ini dipampang secara jelas di kartu identitas saya. Saya beragama Kristen, dan saya bangga dengan agama saya ini. 

Saya rasa, bertanya ke orang mengenai agama seseorang bukanlah hal yang menghina. Saya juga merasa, mengatakan ke orang lain mengenai agama seseorang bukanlah hal yang memalukan. Lantas, mengapa keberadaan kolom agama harus disembunyikan? Saya pikir ada beberapa alasan orang-orang menolak keberadaan kolom agama, khususnya untuk kaum minoritas.

  1. Mereka malu tentang agama yang dianut.
  1. Mereka takut diserang oleh kaum mayoritas jika mengakui dan menyatakan secara tentang agama yang dianut.

Mungkin yang saya pikir di atas itu belum tentu benar. Tetapi, jika itu memang benar, mengapa harus malu? Pemikiran saya ini belum tentu benar. Tetapi, coba dipikirkan lagi. Tidak ada yang salah. Meskipun, yang mayoritas selalu yang menjadi pemenang, dalam segala hal.



-@andikajati-

Comments

Popular posts from this blog

Retreat di Angela Patrick, Bandungan

Halo selamat berkarya! Sudah hampir sebulan tidak  update tulisan di blog ini. Saya akan berbagi cerita mulai dari Retreat yang telah saya jalankan bersama rekan-rekan SMAN 3 Semarang. Jumat, 9 Desember 2011 - Minggu, 11 Desember 2011 Pukul 14.30 seusai pulang sekolah hari Jumat - pukul 14.30 hari Minggu di Bandungan Acara tahunan dari DOC (salah satu subsie di SMAN 3 Semarang) adalah mengadakan retreat di luar lokasi sekolah kami. Biasanya acara tersebut diadakan di Bandungan. Pada tahun 2011 ini dan bersaman dengan pengalaman pertama saya mengikuti retreat bersama SMAN 3 Semarang, diadakan di Rumah Retreat Angela Patrick, Bandungan. Tepatnya berada di belakang Pasar Bandungan. Beginilah ceritanya... Kebetulan pada hari tersebut tidak diadakannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga kami dapat pulang lebih awal dari biasanya. Awalnya saya dan Puguh teman saya belum tahu bila warga sekolah sudah diperbolehkan pulang, sehingga kami izin pada guru Bimbingan Konselin...

Lembah Kemenangan, Ungaran

Disciple of Christ atau biasa disebut DOC adalah subsie kerohanian SMAN 3 Semarang. Subsie rohani Kristen ini diketuai oleh Winson Christian pada periode 2012-2013. Di bulan Desember dan tahun 2012 ini subsie kami [re: DOC] diberi kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk mengadakan retreat. Retreat adalah kegiatan kerohanian di mana kita melaksanakan kebaktian di wilayah baru atau wilayah asing yang fungsinya untuk menjauhkan pikiran kita dari aktivitas dan kejenuhan tiap harinya. Di sana kita atau peserta retreat akan diberi makanan-makanan rohani berupa firman dan hal-hal kerohanian yang pasti tujuannya adalah diingatkan tentang Tuhan. Ya sudahlah, mengapa jadi membicarakan tentang arti retreat hehe. Jumat, 14 Desember 2012 - Minggu, 16 Desember 2012. Retreat DOC di Lembah Kemenangan, Ungaran. Salam. Hail. Jumat itu tidak seperti hari Jumat biasa. Pasalnya: 1. Saya akan mengikuti retreat DOC. 2. Saya akan menerima...

My Second Assignment

ANDIKA JATI NUGROHO 140608050 Peter Lind, Flavor Development Specialist Ben & Jerry’s Ice Cream, Waterbury, Vermont Hello. See me again. My name is Andika Jati Nugroho. I’m from G class. I got my second assignment from my teacher, Mrs. Bening. This unit is about “The Most Wanted Jobs in The World”. Luckily, we will discuss about Peter Lind, a flavor development specialist in an ice cream company. Here it is. First. I want to tell you, that I was simply shocked and I am still confused about Mrs. Bening’s system at reading activities....