Running Plus
Beberapa
tahun ini, lingkungan remaja di sekitar kita sedang digandrungi dengan sebuah trend baru. Trend yang mengubah perilaku dan pola pikir para remaja. Dimulai
dari gaya hidup, cara berpakaian, dan daya juang. Trend yang dimaksud adalah trend
running atau lari. Hampir sama seperti sebelumnya, trend lari muncul setelah adanya trend sepeda fixie atau fixed
gear. Ketika sebuah trend itu
sedang pada masa puncak hits atau
populernya di kalangan masyarakat, pasti semua orang akan selalu berusaha ikut
mengikutinya. Ketika mereka yang biasanya malas sekali untuk berolahraga,
ketika muncul trend berbau olahraga
seperti itu, lelah sendiri pasti akan mati oleh keinginan mengikuti sebuah trend. Entah dari mana trend ini mulai dikenal dan dipakai oleh
para remaja di Indonesia. Akan tetapi, bukti dari menjamurnya trend ini dapat dilihat di lingkungan.
Lihatlah, pada sore hari, begitu banyak orang yang aktif berlari-lari di
lingkungan sekitar.
Running adalah sesuatu yang menarik
untuk masa kini. Itu tidak dipandang sebagai sesuatu yang kuno ataupun tidak
berguna. Selain merupakan sarana olahraga yang murah dan sederhana, lari
mempunyai manfaat yang besar untuk pelarinya sendiri. Aktivitas lari juga
mempunyai sebuah sistem yang pasti dan unik, ketika susah memulai untuk berlari,
meneruskan sampai finish adalah
keharusan, tidak boleh untuk berhenti karena kelelahan. Perasaan lelah ketika
berlari sebenarnya hanya ada di waktu awal, ketika sudah dipaksa untuk terus
maju sedikit saja, rasa lelah tersebut akan hilang secara sendirinya.
Selain
dari hal-hal di atas, fenomena yang lagi terkenal ini juga mempunyai
fakta-fakta lain. Salah satunya adalah tentang penggunaan aplikasi khusus untuk
pelari. Aplikasi yang paling laris dan laku dipakai oleh pengguna adalah
produksi dari Nike. Aplikasi tersebut dapat memperkirakan waktu tempuh yang
dilakukan pelari. Selain dari perkiraan waktu tempuh yang bisa didapat,
aplikasi tersebut bisa juga memutar lagu untuk didengar dengan menggunakan earphone atau sejenisnya. Jadi, pelari
dapat berlari sembari mendengarkan lagu dari telepon genggam mereka dengan
nyaman.
Tidak
hanya terbatas sampai aplikasi yang digunakan. Fenomena tentang lari juga
berdampak ke hal lain. Terbukti dari tingkat konsumtif konsumen yang meningkat
dalam proses pembelian sepatu. Trend
tentang produk sepatu lari yang digunakan juga semakin terlihat. Contohnya
seperti sepatu Nike Roshe Run, atau juga sepatu Nike Flyknit. Memang, dalam
kasus fenomena lari seperti ini, brand
yang paling selalu mengiringi fenomena lari adalah Nike. Strategi pemasaran
brand tersebut bisa dibilang cukup sukses. Mereka mampu menciptakan trend yang diikuti banyak orang dan
memasarkan produk mereka ke khalayak umum di waktu yang tepat.
Dampak
nyata lain yang jelas dapat dilihat dari fenomena lari adalah tentang komunitas
dan acara bertema running. Contohnya
seperti komunitas-komunitas pelari yang sering memberikan publikasi di media
sosial, mereka membuat komunitas yang bertujuan untuk mengajak banyak orang
untuk lari-lari bersama, sembari untuk mendapatkan teman dan koneksi baru.
Buktinya, komunitas tersebut mampu menciptakan agenda lari yang rutin, dan juga
diikuti oleh orang-orang yang cukup konsisten di setiap pertemuan mereka.
Ketika banyak komunitas untuk pecinta olahraga lari bermunculan, ada juga
beberapa pihak yang memanfaatkan momen tersebut. Mereka mengadakan acara yang
bertema tentang running. Contohnya
seperti Color Run dan Glow Run. Acara yang diadakan untuk
berlari mengelilingi track tertentu dan disertai dengan pemberian bubuk
berwarna-warni atau gelang bersinar yang bersifat glow in the dark pada waktu
berlangsungnya acara. Sebenarnya, masih banyak acara lain yang diadakan dengan
cara dan prosedur acara yang pasti berbeda.
Kira-kira
seperti itulah tentang fenomena lari yang telah dan masih berlangsung sampai
sekarang ini. Selalu ada dampak dari setiap hal yang muncul. Sisanya, langkah
dan cara seperti apa yang akan diambil atau digunakan. (ajn)
Comments
Post a Comment