Sepertinya Anda tidak salah membaca.
Judul di atas adalah Tak Kenal [Malah] Sayang.
Berbeda dengan Tak Kenal Maka Tak Sayang.
Saya ingin membahas mengenai hal ini.
Seperti yang diketahui, peribahasa yang terkenal adalah Tak Kenal Maka Tak Sayang, untuk beberapa orang, hal itu benar adanya.
Namun, bagi saya, hal itu tidak benar dan tidak ada.
Setelah hampir 21 tahun saya hidup di dunia ini, yang saya tahu adalah tak kenal malah sayang, dan kenal maka tak sayang.
Coba Anda pikirkan dan renungkan.
Hal ini terusik dalam pikiran saya setelah saya mendapat kabar dari teman-teman yang sedang mengambil Kuliah Kerja Nyata [KKN]. Dalam aktivitas KKN, ada kerja kelompok yang mengharuskan mereka bertemu dan berkumpul untuk membahas sesuatu.
Tentunya, pada awal pertemuan, mereka akan berinteraksi dan berkenalan.
Nah, hampir semua teman saya mengatakan bahwa teman mereka yang baru saja dikenal merupakan teman-teman yang menyenangkan.
TENTU SAJA, karena mereka BARU SAJA KENAL.
Selama ini, saya pikir, ketika saya baru saja bertemu dan berkenalan dengan orang baru, meskipun tidak semuanya, tetapi, RATA-RATA, mereka semua menyenangkan. Pada masa-masa awal perkenalan, mereka TERLIHAT menyenangkan dengan kebaikan dan keramahan yang diberikan. Bahkan, sama sekali tidak ada ejekan dan olokan, isinya hanya pujian dan semacamnya.
Tetapi, ketika sudah jalan dan melewati fase awal perkenalan, barulah muncul sifat aslinya. Barulah muncul sifat jelek, barulah nampak layer-layer lain dari orang-orang baru tersebut.
Orang-orang akan baru akan bersikap baik HANYA di awal, karena biasanya, pada masa awal belum menemukan kesulitan dari berbagai pihak. Pada masa-masa awal, tiap orang akan berusaha melakukan hal yang memuaskan orang lain, sehingga dirinya mampu diterima kelompok dan dijadikan teman.
Tapi, sayang sekali, itu hanya awalan. Mereka akan terlihat sayang, ketika kita belum mengenalnya lebih jauh.
Tapi, sayang sekali, itu hanya awalan. Mereka akan terlihat sayang, ketika kita belum mengenalnya lebih jauh.
Ketika saya mendengar teman-teman saya tersebut, saya pikir, mereka seperti orang-orang yang terlihat polos. Sebenarnya, saya yakin bahwa teman-teman yang mempunyai pemikiran seperti saya itu pasti ada.
Meskipun, pemikiran dan asumsi saya ini tidak selamanya dan semuanya benar. MUNGKIN, memang benar jika ada orang-orang baru yang menyenangkan. Namun, saya barusan hanya menuliskan kata MUNGKIN, hehehe.
Ini bukan putus asa, ini kenyataan.
Ini pengalaman, dan tak pernah salah.
-peace-
Comments
Post a Comment