Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2015

Bunga

Aku mempunyai sebuah senjata. Aku selalu menggunakan senjata itu ketika aku terjatuh. Aku memakai senjata itu ketika aku dilanda masalah. Senjata itu adalah senjata yang aku bangga-banggakan. Aku tidak membutuhkan senjata yang runcing. Aku tidak butuh senjata yang berlaras penjang. Atau senjata yang berupa meriam dan peluru yang besar. Aku hanya butuh satu senjata sederhana. Senjata ini adalah senjata yang lembut. Senjata yang tidak menciptakan luka. Senjata yang dapat dihirup. Belum ada sebuah kabar, bahwa seseorang terkena musibah karena senjata ini. Ketika aku menggunakan senjata ini, lawanku menjadi senang. Senjata ini memang ampuh, karena aku belum pernah gagal. Warnanya terang dan menarik, aromanya pun harum dan menyenangkan. Sebut saja senjata itu, bunga. -@andikajati-

Ilmu Sakti dari Bicara Jujur dan Apa Adanya

Keuntungan dari berbicara apa adanya itu sangat besar.  Kita dapat mengungkapkan segala isi hati yang ada. Meskipun berat di awal, ketika kita akan mengatakannya. Tetapi, ketika kita sudah memulai, kita malah dapat berbicara dengan jabar dan luas.  Tanpa ada perasaan tekanan yang membuat kita tak berani berbicara apa adanya. Coba saja. Ketika kita berani berbicara terbuka terhadap teman yang kita segani. Kita tidak tahu apa yang dia pikirkan, begitu juga sebaliknya. Kita akan merasa takut ketika berhadapan dengan dirinya. Tapi, ketika dicoba untuk berbicara apa adanya, tentang apa yang dirasakan, semuanya akan berubah. Menjadi lebih baik dan lebih nyaman. Jangan ragukan ilmu sakti ini. Keberanian untuk berbicara apa adanya. -@andikajati-

Teknik Industri On The Spot

Salah satu mobil Let's Get Race. Seorang anak sekitar Plasa Ngasem yang menonton perlombaan Go Ship Race. Teknis perlombaan Go Ship Race. Lintasan dan kapal perlombaan Go Ship Race. Perlombaan Let's Get Race.

Susah Komunikasi dengan Orang

Jadi, begini rasanya. Susah komunikasi dengan orang. Sulit memulai topik bahasan baru. Sukar untuk menghindari kesunyian dalam suatu tatap muka. Mungkin, rasanya menjadi awkward. Tapi, susah juga, ketika tidak ada umpan balik. Ketika hanya kita yang memulai, tetapi, tidak ada balasan dan response dari lawan bicara. Tidak akan berjalan dengan baik, proses komunikasinya. -@andikajati-

Selalu Terlihat Kalah

Mengapa, ya? Ketika membuka media sosial, semakin tahu, semakin sakit rasanya. Semakin dicari infonya, semakin merasa jatuh harga dirinya. Selalu saja, itu terjadi. Ketika menjadi banyak pengetahuan akan suatu info, maka, semakin sedih dan hancur dengan hati yang dirasakan. Selalu terlihat kalah. Tidak bisa menang. Kalah wawasan, kalah perjuangan, kalah relasi. Tidak punya prestasi, semua keinginan hanya ada dalam angan-angan. Mengapa, ya? Sesuatu yang saya lakukan dan saya kejar selama ini, tidak pernah bisa saya banggakan dengan porsi yang sama ketika melihat kepunyaan orang lain. Apa memang "Rumput tetangga selalu lebih hijau"? Atau memang karena benar adanya seperti itu, atau karena rumput tersebut, sebenarnya berwarna lebih keruh, bukan berwarna hijau. Warna hijau hanya ada dalam sugesti dan nyali tingkat rendah di dalam hati saya. Bahwa sebenarnya, kepunyaan saya, bisa menjadi lebih hijau. Hijau yang berarti lebih baik. M

Sea of Love By Cat Power

Come with me my love To the sea The sea of love I want to tell you How much I love you Do you remember When we met? That's the day I knew you were my pet I want to tell you How much I love you Come with me my love To the sea The sea of love I want to tell you How much I love you

Gagal Ikut Demo

Sayang sekali. Demo Hari Buruh Internasional beberapa hari yang lalu, tidak bisa saya ikuti. Padahal, beberapa kali dan beberapa tahun yang lalu, saya mengikutinya. Entah, mengikuti demo atau unjuk rasa itu, sebenarnya menyenangkan. Atmosfernya itu, luar biasa. :)) -@andikajati-

Shaking Hand

Tata cara ketika bertemu dengan seseorang adalah dengan berjabat tangan. Itu bukan kebiasaan wajib, tapi, lazimnya seperti itu. Dalam acara formal ataupun informal, jabat tangan merupakan sebuah awalan ketika bertemu. Nah, saya mempelajari banyak hal tentang jabat tangan. Dulu, saya sering lemas dan sekenanya ketika berjabat tangan dengan seseorang. Namun, ketika saya melihat seseorang tentara atau lulusan sebuah akademi yang berbasis militer, saya melihat genggaman erat tangannya ketika berjabat tangan. Honestly , itu merupakan pemandangan yang menyenangkan. Saya termotivasi oleh hal tersebut. Kegiatan berjabat tangan yang paling sering saya lakukan adalah ketika berada di Gereja. Jabat tangan merupakan salah satu liturgi yang ada di dalam kebaktian di Gereja. Nah, sering sekali saya mendapatkan jabatan tangan seseorang yang lemas. Selain itu, mereka sama sekali tidak menatap mata saya ketika berjabat tangan. Rasanya sakit. Seperti tidak dihargai seketika.