Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Bebal

Saya memohon maaf sebelumnya. Dengan terang, saya menjelaskan bahwa saya tak memiliki atensi untuk menyinggung dan membahas tentang sesuatu dan siapa. Tulisan yang Anda baca di sini tidak memiliki intensi untuk menuduh, menyerang, dan mencemarkan orang lain seperti yang tertuang dalam Pasal 310. Namun, tidak ada salahnya juga bagi saya untuk menuliskan dan menceritakan sedikit saja perihal apa yang saya rasakan belakangan ini. Sedikit kekesalan. Tulisan saya di bawah ini masih seputar pandemi Covid-19; yang ternyata tidak kunjung selesai menjadi bahasan hangat di kuping saya selama lebih dari enam puluh (60) hari. Bagi Anda yang sedang membaca tulisan ini; terutama bagi Anda yang tinggal di seputaran Jakarta, Covid-19 sudah menjadi santapan awal, tengah, dan akhir dari sebuah perhelatan panjang di setiap bagian percakapan [dalam]  meeting kantor; sejak saya mulai memelekkan mata usai terbangun dari tidur, hingga saat saya hendak memejamkan mata, publik seakan tidak pernah

Sajak Work from Home Akibat Pandemik

Sejak akhir tahun 2019, berita dan artikel terkait penyebaran virus ini sudah santer dikabarkan oleh media asing (meskipun belum ramai di media-media kelas atas  di Indonesia). Sampai pada akhirnya, penyebaran virus ini bersifat pandemik, tersebar luar secara cepat dan masif, sampai ke beragam wilayah di dunia. Tentu saja, hal itu mengubah segala hal dan existing activities yang ada di belahan dunia mana pun yang terkena dampak akibat pandemik ini. Tidak berbeda dengan negara Indonesia, khususnya terkait tentang mekanisme dan aktivitas bekerja. Terhitung sudah hampir mencapai enam puluh (60) hari lamanya, saya berada di kondisi dan mekanisme kerja dalam bentuk  work from home (WFH). Perhitungan itu dihitung mundur dari pertengahan bulan Maret, tepat tujuh (7) hari sebelum saya melakukan uji presentasi akhir saya sebagai pegawai trainee di salah satu perusahaan swasta di bilangan Jakarta Timur. Kali pertama saya mendengar bahwa mekanisme kerja WFH akan diberlakukan di kantor,

Lantunan Lagu Sebelum Tidur

Waktu sudah terlalu malam. Aku berada di atas tempat tidur kamarku. Bunyi keributan dari tetangga indekos segera teredam. Lalu bergegas pun diriku mencoba ‘tuk memejamkan mata. Badanku telentang dan tergeletak lemas di kasurku. Aku terdiam. Tetap diam. Kucoba untuk melanjutkan aktivitas menuju tidurku. Aku mencoba dahulu; sepuluh menit. Kemudian aku mencoba lagi; kali ini menjadi lima belas menit. Namun ternyata, tak berhasil. Ku menghela napas; selama empat detik, lalu tujuh detik, dan kemudian delapan detik. Hasilnya nihil, sementara lima repetisi pun; sudah kulakukan hela napas itu. Kemudian aku terbangun dari kasurku, ku tergugah untuk memutar lagu. Telepon genggam ku raih. Ku coba saja mencari genre jazz relax . Dari top list songs yang tersedia, terlihat satu judul lagu, Skating in Central Park. Ku setel hingga lagu itu berdering; yang lalu kuhubungkan dengan speaker eksternal. Aku meletakkan telepon yang kugenggam. Ku tinggal ‘tuk mencuci muka. Dari dalam kamar mandi, suara la