Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2017

Aspek Literasi

Saya telat menyadari akan pentingnya aspek literasi.  Kemampuan untuk membaca dan menulis merupakan suatu hal penting dan mendasar.  Pelajaran Bahasa Indonesia ketika masa wajib belajar merupakan asal pembentukan kemampuan orang dalam memahami literasi.  Sayang sekali, saya tidak mendapatkan suatu pelajaran yang mewajibkan saya untuk menyelesaikan suatu tugas khusus.  Misalnya, saya diwajibkan untuk membaca tentang buku-buku tertentu, atau menulis dengan tema-tema tertentu.  Tidak ada paksaan dan kewajiban dalam kurikulum yang memaksa saya.  Tidak ada sistem yang membentuk saya.  Cukup berpengaruh, cukup merugikan.  Karena itu, keengganan saya untuk memahami literasi menjadi tinggi.  Itu membahayakan, tentu saja. Maka dari itu, sejak masa kuliah ini, saya memaksa diri untuk cinta dengan literasi.  Saya harus memaksanya.  Karena bagi saya, kemampuan membutuhkan kemauan, dan kemauan membutuhkan paksaan. Bagi saya, membaca itu bukan soal menarik atau tidak menar

Persepsi Bisa Diatur

Persepsi itu bisa diatur, lho . Jika memakai analogi sistem bilangan, Mereka bukan seperti bilangan biner, yang sudah memunyai simbol mutlak. Mereka tidak hanya memiliki simbol 0, atau bahkan 1. Persepsi mampu menjadi 0.1, atau 0.123, atau mungkin 0.12314. Jika memakai analogi norma masyarakat, Mereka bukan bernilai benar atau salah. Mereka mampu menjadi: mungkin salah, sedikit benar, atau salah sekali. Menciptakan sebuah persepsi itu menyenangkan. Kamu bisa membuatnya menjadi indah sekali, atau buruk, bahkan sangat memuakkan. Kamu bisa membiarkannya menjadi merah kecerahan, atau putih kepucatan, mungkin menjadi hitam kecokelatan. Semakin Kamu berniat memolesnya, semakin mudah Kamu mengaturnya. Persepsi itu seni.