Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Wakanda: Konservatif atau Progresif?

Wakanda Forever, hehehe. Saya baru saja menonton film Black Panther, dan kesan saya adalah: gokil , sangat keren. Mengapa? Karena bagi saya, plot cerita dalam film itu mengandung unsur sosial-politik yang menarik untuk diceritakan. Unsur-unsur itu mampu merasuki saya untuk mengulasnya ke dalam sebuah entry . Saya rasa, konflik dalam film itu secara garis besar dibagi menjadi dua ideologi: 1. Konservatif 2. Progresif Ideologi konservatif diwakilkan oleh T'Challa/Black Panther, sementara ideologi progresif oleh N'Jadaka/Erik Kilmonger. Bagi Anda yang belum paham mengenai kedua ideologi tersebut, silakan dicari sendiri definisi dan perluasan artinya, karena percaya atau tidak, saya juga tidak tahu banyak, mari sama-sama belajar.  Dalam cerita itu, Wakanda adalah sebuah negara yang terletak di daerah Benua Afrika dan merupakan negara yang belum diketahui oleh masyarakat dunia. Selama ini, masyarakat dunia hanya mengenal Wakanda sebagai representasi negara Benua

Cheddar Man, Leluhur yang Katanya Berkulit Warna Hitam

Ada artikel baru. Sepertinya, penelitian ini sudah dilakukan lama. Namun, beberapa waktu belakangan mulai ramai lagi karena bukti yang ditemukan menjadi semakin jelas. Penemuan tentang leluhur Inggris yang berkulit warna hitam. Singkatnya: rekonstruksi penemuan sosok Cheddar Man sebagai leluhur yang berkulit warna hitam semakin menegaskan hipotesis bahwa hanya ada satu ras manusia yang kemungkinan besar semuanya berakar dari Afrika. Lantas, mengapa terjadi perbedaan warna kulit? Itu hanya perkara adaptasi pada kondisi alam berbeda. Penelitian dilakukan oleh London's Natural History Museum dan University College London (UCL). Fosil Cheddar Man ditemukan di Goa Gough di Cheddar Gorge, Somerset pada tahun 1903. Fosil itu tergambarkan dengan mata biru, kulit gelap, dan rambut keriwil hitam. Nah , suatu hal yang membuat saya berdebar, rekonstruksi berdasarkan analisis DNA yang diambil dari tengkorak fosil menunjukkan bahwa tidak ada varian genetika manusia berkulit dan rambu

Menuju Kenikmatan di Tahun 2030

Saya baru saja membaca sebuah artikel. Peneliti melakukan prediksi bahwa negara Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030. Pendapat itu selaras dengan beberapa konsultan yang melakukan survei bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara yang memiliki pengaruh besar pada tahun 2030.  Bonus demografi memiliki arti sederhana bahwa negara akan mendapat peluang dan keuntungan yang lebih besar karena jumlah usia produktif (sekitar usia 15 - 64 tahun) berjumlah lebih banyak daripada usia non-produktif. Jika dihitung waktunya, masih ada 12 tahun menuju 2030. Itu berarti, generasi termuda (dimulai dari anak yang lahir pada tahun 2015 - dengan asumsi usia produktif dimulai dari usia 15 tahun) dan generasi yang lebih tua pada tahun sebelumnya perlu mempersiapkan diri. Bayangkan saja, jika usia produktif lebih banyak, persaingan dan kompetisi antar orang menjadi lebih kompetitif, dong . Tentu, persaingan akan semakin kompetitif. Jika dilihat dari sudut pandang saya yan