Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Cinta Tak Pernah Padam, Sama dengan Dosa dan Usaha

Seperti lirik lagu yang dinyanyikan Sandhy Sandoro. "Cintaku padamu...tak pernah padam," katanya. Lirik itu diciptakan, dinyatakan, dan dirasakan oleh manusia. Bayangkan, manusia saja bisa mencintai, tanpa hilang.  Manusia saja bisa, apalagi Tuhan. Saya mempunyai pandangan yang berbeda dengan orang lain. Saya tidak bisa menganggap bahwa agama dan ibadah adalah sesuatu yang biasa saja. Hal tersebut adalah sesuatu yang penting, dan bukan sebuah permainan, bukan juga sebuah percobaan, dan tidak layak untuk menjadi sesuatu yang tidak dipikirkan. Saya beragama Kristen, saya beribadah di Gereja. Ibadah di dalam Gereja itu memang cukup lama, terlebih ketika sesi khotbah, saat pendeta menyampaikan khotbahnya, sedangkan jemaat hanya dapat mendengarkan. Ketika khotbah, banyak sekali jemaat yang malah suka memainkan telepon genggam. Hal ini menyita perhatian dan diskusi banyak orang. Sempat saya melihat sebuah komentar akan hal ini. "Daripada rajin ke Gereja,

Acara Semacam Inb*x Tak Bersalah

Saya hidup di indekos. Saya tidak mempunyai televisi. Susah sekali untuk hidup tanpanya. Tak ada hiburan. Tetapi, saya rasa acara televisi sudah tak ada yang berkualitas. Banyak sekali cercaan dan kritikan bahwa seharusnya dibuat sebuah acara televisi yang lebih baik. Salah satu acara yang sering dikritik adalah acara penampilan artis-artis musik. Acara musik di pagi hari, yang menyediakan puluhan musisi, untuk tampil di depan masyarakat umum. Banyak ragam cercaannya, jika boleh saya sebutkan: Acara tersebut tak mendidik, hanya mengajarkan tarian tak berguna. Acara tersebut membuat penontonnya malas, karena ada yang dibayar untuk memeriahkan acara, padahal, rata-rata penontonnya berada di usia wajib belajar. Acara tersebut menggunakan lip sync. Masih ada alasan-alasan yang lain. Namun, belakangan ini saya mempunyai pikiran lain. Meskipun cercaan-cercaan tersebut memang benar adanya, dan memang tidak mendidik. Tetapi, paling tidak, acara tersebut menghibur w

Jangan Malu Mengaku Salah, Pemikiran Selalu Berubah

Halo. Sudah berjumpa di liburan saja. Saya sudah selesai melaksanakan Ujian Akhir Semester, sisanya, tinggal menunggu hasil dengan berserah pada Tuhan, hehe. Saya hanya ingin bercerita lagi saja. Ini tentang keadaan yang berada pada teman-teman saya. Dulu, ini dulu. Saya adalah Ketua Subsie Dokumentasi dan Publikasi. Saya memang bukan pengurus inti dari Organisasi Siswa Intra Sekolah [OSIS]. Tetapi, saya tetap bisa disebut sebagai pengurus OSIS, karena saya menjadi ketua dari salah satu organisasi / subsie bawahan dari kepengurusan OSIS.  Dulu, ini dulu. Hubungan antara pengurus OSIS dan semua warga sekolah, khususnya murid-murid yang lain, haruslah harmonis dan saling mendekatkan diri. Tetapi, yang terjadi malahan yang kebalikannya. Hubungan kami tidak harmonis. Rasanya seperti berjalan sendiri-sendiri. OSIS berjalan sendiri, murid-murid yang lain berjalan sendiri. Sampai pada suatu saat, banyak yang mengatakan dan menggunjing anak-anak pengurus OSIS

Sistem Punya Celah

"Ya, sekarang ini kita harus mengerti, bahwa sistem pendidikan di Indonesia memang belum benar, saya pernah berkunjung ke Singapore, negara yang mempunyai peraturan tentang kebersihan di jalanan, buktinya tidak ada orang Indonesia di negara Singapore yang membuang sampah sembarangan atau jalanan tetap bersih dan baik-baik saja, berbeda dengan di Indonesia, masih banyak sekali orang yang membuang sampah sembarangan, berarti yang salah itu sistemnya, bukan? Bukan orang-orangnya," seperti itu kira-kira kata stand up comedian  yang disertai dengan applause meriah dari penontonnya. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat melihat penampilan salah satu stand up comedian.  Peristiwa yang akan saya bahas di bawah ini berdasarkan adegan yang sudah saya tulis di atas. Suatu hal yang sering saya dengar, dan yang membuat saya menjadi muak sekali ketika mendapatkan kejadian tersebut.  Mengeluh? Suatu hal tidak berguna yang tidak menciptakan perubahan. Apalagi ini, mengeluh ten

Kolom Agama

            Belakangan ini, pernah muncul beberapa rumor tentang perdebatan keberadaan kolom agama pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). Mengapa hal itu diperdebatkan? Saya akan menjelaskan beberapa hal menurut pikiran saya sebagai berikut: 1. KTP merupakan kebutuhan primer tiap warga negara, otomatis setiap orang harus dan wajib memiliki kartu tersebut. Selain untuk syarat kebutuhan sebagai warga negara, KTP dapat menerangkan tentang kedudukan dan identitas tiap orang. 2. Agama merupakan suatu hal yang sakral dan rawan diperdebatkan. Sejak dulu, agama adalah hal yang banyak menuai perselisihan. Agama itu penting, agama itu menyangkut kepercayaan, dan semua orang benci dengan perbedaan kepercayaan yang mereka miliki masing-masing. Nah, sepertinya Menteri Dalam Negeri mempunyai rancangan program tentang keberadaan kolom agama, sempat menjadi gencar sekali tentang pro dan kontra keberadaan kolom agama pada KTP. Banyak sekali warga yang pro dan setuju dengan keberadaannya,

Father's Day

[ Tulisan di bawah ini saya ambil dari blog lain, (hmtiuajy.blogspot.com ). Saya memang suka memasukkan tulisan saya di blog tersebut ke blog pribadi saya. Hasil karya tulisan saya sendiri, tenang saja, hehe. ] Ayah adalah kepala keluarga. Sebagai seorang kepala, ayah mempunyai peranan penting. Selain berperan menafkahi keluarga, ayah juga sangat berperan penting dalam proses perkembangan anak-anaknya. Oleh karena itu, sayang sekali jika tidak pernahnya waktu yang ada untuk seorang ayah meluangkan waktu bagi anak dan keluarga, ataupun sebaliknya. Siapa yang tahu jika tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Bapak Nasional? Ternyata, tidak hanya Hari Ibu pada tanggal 22 Desember yang diperingati. Meskipun di beberapa negara mempunyai perbedaan waktu dan tanggal dalam peringatan hari tersebut. Memang, baru sedikit orang yang tahu akan adanya peringatan hari seperti ini.  Munculnya Hari Bapak Nasional di Indonesia mempunyai cerita sendiri

A Bicentennial Man

ANDIKA JATI NUGROHO 140608050 A Bicentennial Man A Bicentennial Man is title of a movie. I watched that movie before; it’s about human and robot. It’s about how hard robot struggled to be like human. It’s about love between human and robot. We better watch it to learn something. There was a family. They bought a robot from company. That robot was the new generation in that era. That family (especially a father and a little daughter) very loved that robot. Then, a father (Sir Martin) named that robot Andrew. Andrew served a family very well. He cooked, he accompanied the a little child (Amanda), and Andrew did everything. One day, Andrew broke a toy. Because Amanda cried, Andrew made a toy by himself. From that moment, Andrew loved made something, it was like sculpture. Andrew got money from that work. Sir Martin promised to teach Andrew about learning something, and then they did. Many years later, the situation changed. The family grew older. And there was

Paradox between Human and Robots

ANDIKA JATI NUGROHO 140608050 Paradox between Human and Robots Human always want to live happily. They don't like to live with hard problems or something that is difficult. Human are individuals. They live by themselves. Others don’t like bothering them. It is a nature of human. Nowadays, human is going to make life be easier. They have created machine, system, or something else, which make life become easier. They also made robots. Robot is like a copy of human. Based of face, body, and the system of problem solving. It means that robot has the same ideas about how to do or deal with orders. Robots always obey to its creator. The creator is human. Then, robots always receive and do orders from human. Basically, if the creator is human, they have to be better than robot obviously. Human should have better than robots, in everything, within about quantitative and qualitative. Quantitative means that human should produce more (about something that can be calcula

Running Plus

Running Plus             Beberapa tahun ini, lingkungan remaja di sekitar kita sedang digandrungi dengan sebuah trend baru. Trend yang mengubah perilaku dan pola pikir para remaja. Dimulai dari gaya hidup, cara berpakaian, dan daya juang. Trend yang dimaksud adalah trend running atau lari. Hampir sama seperti sebelumnya, trend lari muncul setelah adanya trend sepeda fixie atau fixed gear . Ketika sebuah trend itu sedang pada masa puncak hits atau populernya di kalangan masyarakat, pasti semua orang akan selalu berusaha ikut mengikutinya. Ketika mereka yang biasanya malas sekali untuk berolahraga, ketika muncul trend berbau olahraga seperti itu, lelah sendiri pasti akan mati oleh keinginan mengikuti sebuah trend . Entah dari mana trend ini mulai dikenal dan dipakai oleh para remaja di Indonesia. Akan tetapi, bukti dari menjamurnya trend ini dapat dilihat di lingkungan. Lihatlah, pada sore hari, begitu banyak orang yang aktif berlari-lari di lingkungan sekitar.

I'm Sticking with It

Hello! I want to share my opinion about something. I have my own reason why I chose this topic. I started to write, because I have so many bad minds inside my head. I don't like a thing. I prefer to talk it on this blogspot. So, people know about me, about how I think at something. Only one sentence below can describe this entry. “Everything they told you about future is a lie.” Nowadays, people always talk about future. It seems like they know everything about what we will get and what we will have to face. At this entry is about: we have to improve soft skills on organization or something like that. I don't think it is right, but I don't even know whether it is right or not. Some people also say that hard skills are not important for what we should do in work places. I disagree with that statement. Why? What we do in college? Study. What we expect in college? Knowledge. They talk just like a pro. It's like only at judging and think the rig

Sumpah Pemuda

[Nambah entry dulu dari blog lain.]             Apa yang berada di pikiran Anda ketika membaca tulisan seperti judul di atas? Seberapa jauh yang Anda tahu tentang sejarah dan peristiwa Sumpah Pemuda? Berapa banyak orang yang ingat bahwa akhir Oktober berdekatan dengan hari Sumpah Pemuda? Peristiwa Sumpah Pemuda bukanlah hal yang biasa. Ada banyak kejadian yang membuat peringatan Sumpah Pemuda selalu dikenang. Mari, kita bahas lebih lanjut.             Sumpah Pemuda adalah sebuah ikrar, yang diperingati pada tanggal 28 September. Kurikulum yang membahas tentang sejarah kejadian itu pun sudah ada sejak dulu. Penerus bangsa seharusnya tahu dan mengerti akan terjadinya peristiwa tersebut, dapat disinggung dari latar belakang dan tujuan persitiwa itu terjadi. Sumpah Pemuda terjadi setelah adanya hasil kesepakatan Kongres Pemuda Kedua pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Salah satu latar belakangnya adalah pemuda dan pemudi Indonesia pada masa itu