Skip to main content

Lost!

Singkat cerita pada hari Sabtu seusai pulang sekolah, saya dan teman-teman SMAN 3 Semarang berencana bermain futsal. Kami akhirnya fix akan bermain di Tempat Futsal Metro, tepatnya di belakang Sri Ratu Pemuda. Pukul 12.00 siang, kami sudah memesan satu lapangan A untuk satu jam.
Sesampai di sana, suasana dalam stadion cukup sepi. Terlihat ada kakak-kakak kelas yang sedang bermain. Beberapa menit kemudian, gantian kami yang bermain. Ceritanya, di dalam stadion futsal tersebut terdapat bench di tiap sisi lapangan. Saya duduk di bench tersebut sebentar, lalu berencana untuk membuka celana dan berganti sepatu. Pada saat itu saya dalam keadaan memegang handphone. Kemudian saya memutuskan mengganti celana di kamar mandi. Pada saat itu saya tidak sadar apakah saya masih memegang handphone. Keluar kamar mandi, langsung masuk ke dalam lapangan dan bermain futsal.
Pada saat bermain futsal, saya tidak merasakan perasaan yang aneh sama sekali. Ketika kira-kira pukul 12.45 datanglah segerombolan anak SMA lain yang duduk di bench kami. Ternyata mereka adalah teman dari si X (re: teman saya). Saya anggap itu hanya biasa saja. Beberapa menit kemudian mereka pindah ke bench seberangnya. 
Futsal berakhir, kami pun bersiap untuk pulang. Ketika memakai celana jeans, saya mengecek barang-barang. Di kantong ada kunci motor, dompet, dan sapu tangan, sedangkan di dalam tas ada kacamata baca. Awalnya saya berpikir handphone tersangkut di dalam tas. Setelah dicari dua kali, ternyata tidak ada. Perasaan mulai tidak enak, muka pucat dan memelas, nada hampir nangis pun dimulai. Saya langsung memberi tahu Azmi bila handphone hilang, dan menyuruhnya menelepon handphone tersebut. Dan hasilnya, handphone tidak aktif. Ketika saya mengatakan kejadian itu kepada teman-teman, mereka semua mengecek barang masing-masing. Si X ternyata juga kehilangan handphone-nya. Karena sama-sama panik, kami bertanya ke teman-teman dari SMA lain di lapangan seberang. Awalnya mereka berkata kalo tidak tahu mengenai handphone yang hilang, tetapi 5 menit kemudian salah satu dari mereka mengaku telah menemukan handphone. Setelah dibuka di dalam tasnya, ternyata handphone tersebut adalah kepunyaan si X. Tetapi yang masih saya heran adalah kondisi handphone tersebut yang casing dan battery terlepas. Mereka mengaku bila menemukan di atas kursi dan berbicara seakan-akan menyelamatkan dari orang lain seorang Chinese yang berniat mencuri, (maaf itu dari sudut pandang saya). Tetapi ada keanehan:
1. Bila menemukan handphone tergeletak dan tanpa kepunyaan, mengapa mereka tidak melaporkan ke bagian customer service Metro Stadium?
2. Bila mereka bermaksud membantu dari kejahatan, mengapa kondisi battery dan casing harus terlepas?
Tetapi ya sudahlah kami bisa menerima. Gantian ditanyakan kepada mereka tentang handphone Gemini kepunyaan saya. Dan jawabannya, mereka menjawab tidak tahu. Mendengar dari cerita saya di atas, mungkin kebanyakan orang akan curiga kepada mereka, tetapi sesuai dengan ajaran agama, dilarang untuk menuduh sembarangan. Teman-teman saya tetap memaksa untuk bertanya lagi kepada mereka. Jujur, mental saya masih low dan saya meminta si X untuk bertanya. Saya merasa tidak enak terhadap si X karena dia harus terlibat juga, padahal anak-anak dari SMA lain adalah teman baiknya sewaktu duduk di bangku SMP. Dan mereka pun mempersilakan kami untuk menggeledah tiap isi tas mereka. Saya merasa tidak enak, tetapi tepat saya lakukan. Sepertinya tadi ada salah satu dari mereka yang merasa tidak terima, tetapi kami biarkan. Setelah selesai dicari, dan hasilnya tetap nihil. Saya pun memutuskan untuk pasrah dan terima saja dan berlagak pulang keluar dari Metro Stadium. Buat uji coba apakah mereka seorang jujur atau tidak, saya meninggalkan jaket saya di sekitar bench itu. Kami pun keluar dan pulang, tetapi setelah kira-kira 10 menit, saya kembali lagi ke Metro untuk mengecek apakah jaket saya dititipkan ke pihak Metro Stadium atau hilang dibawa.Hasilnya, kata penjaga Metro Stadium, jaket saya tidak dititipkan dan dibawa oleh mereka. Motif seperti apakah mereka saya tidak tahu, apakah mereka tidak sadar bila jaket itu bukan milik mereka atau alasan yang lain, tetapi saya harap mereka mengambil jaket itu untuk mengembalikannya kepada kami pada hari-hari ke depan. Coba kita tunggu saja. 
Saya pun pulang ke rumah, dan apesnya ketika sampai di Jalan Kagok, hujan datang. Karena lagi pucat, saya tetap memaksakannya dan sesampai di rumah ditemani dengan keadaan basah pada tubuh.
Sesampai rumah saya melaporkan kejadian kepada keluarga, untungnya mereka dapat mengerti tentang kejadian yang saya dapat. Ketika kakak saya mencoba untuk mengirimkan pesan Blackberry Messenger ke contact saya, ternyata delivered (terkirim). Tetapi tidak dibaca oleh pemegang handphone. Beberapa saat kemudian, contact Blackberry Messenger kepunyaan kakak saya dihapus, dan saya pikir begitu juga dengan contact-contact yang lain. 

Setelah kejadian ini, saya merenung dan mengingat sebuah kalimat yang cantik dari buku renungan harian,
"Saya bersyukur karena: pertama, saya tidak pernah kecopetan sebelumnya; kedua, meskipun mereka mengambil dompet saya, mereka tidak mengambil nyawa saya; ketiga, meskipun mereka mengambil semua uang di dompet saya, jumlahnya tidak banyak; keempat, saya orang yang kecopetan, bukan saya yang mencopet."
Harapan saya adalah jika ada yang telah mencuri barang-barang saya, semoga dikembalikan dengan baik. Tidak ada maksud menjelek-jelekkan atau menyebar berita palsu/fitnah, hanya pikiran spontan dari sudut pandang saya. Terima kasih.


Handphone Gemini Hitam
Nomor 085641086275

Comments

Popular posts from this blog

Retreat di Angela Patrick, Bandungan

Halo selamat berkarya! Sudah hampir sebulan tidak  update tulisan di blog ini. Saya akan berbagi cerita mulai dari Retreat yang telah saya jalankan bersama rekan-rekan SMAN 3 Semarang. Jumat, 9 Desember 2011 - Minggu, 11 Desember 2011 Pukul 14.30 seusai pulang sekolah hari Jumat - pukul 14.30 hari Minggu di Bandungan Acara tahunan dari DOC (salah satu subsie di SMAN 3 Semarang) adalah mengadakan retreat di luar lokasi sekolah kami. Biasanya acara tersebut diadakan di Bandungan. Pada tahun 2011 ini dan bersaman dengan pengalaman pertama saya mengikuti retreat bersama SMAN 3 Semarang, diadakan di Rumah Retreat Angela Patrick, Bandungan. Tepatnya berada di belakang Pasar Bandungan. Beginilah ceritanya... Kebetulan pada hari tersebut tidak diadakannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga kami dapat pulang lebih awal dari biasanya. Awalnya saya dan Puguh teman saya belum tahu bila warga sekolah sudah diperbolehkan pulang, sehingga kami izin pada guru Bimbingan Konseling te

My Second Assignment

ANDIKA JATI NUGROHO 140608050 Peter Lind, Flavor Development Specialist Ben & Jerry’s Ice Cream, Waterbury, Vermont Hello. See me again. My name is Andika Jati Nugroho. I’m from G class. I got my second assignment from my teacher, Mrs. Bening. This unit is about “The Most Wanted Jobs in The World”. Luckily, we will discuss about Peter Lind, a flavor development specialist in an ice cream company. Here it is. First. I want to tell you, that I was simply shocked and I am still confused about Mrs. Bening’s system at reading activities. In Senior High School, reading is just a simple thing. We just read. Commonly, the text was fictional. But, Mrs. Bening used another way. The text was based on true story. And, we had to use other sources to find the information of text and think critically at understanding the text.   Let us start into the core. There is an ice cream company named Ben & Jerry’s Ice Cream in Vermont. It is located in North-East of United

PENSAGA 2013 Young Nationalism

Halo semua! Salam 26 Oktober 2013! Lagi-lagi Tuhan menciptakan kenangan baru di pikiran dan hati saya, lewat salah satu acara terbesar di tahun ini. Pentas seni karya SMA saya, SMAN 3 Semarang. Karena lagi tinggi sekali euforianya, sekalian ingin ditulis saja, jadi seperti straight news [katanya] hehe. Semoga saja ini menjadi kenangan saya yang dengan sedikit menarik tertulis di blogspot, hehe. Jadi seperti ini lho, ceritanya. Pensaga 2013. Ini adalah pensi terakhir saya di sekolah menengah atas. Kebetulan juga, saya menjadi panitia inti di situ. Kesempatan yang menyenangkan bukan. Di tahun terakhir, saya berharap besar bisa memberi sesuatu yang tak terlupakan untuk sekolah saya itu. Nah. Awal mula panitia dibentuk dari, jaringan komunikasi via SMS. "#PENSAGA2013, Selamat! Kamu terpilih sebagai panitia inti dari pensaga2013, akan diadakan kumpul perdana pada: Hari/tgl: Sabtu, 5 Januari 2013, pukul: 8.00 am, tempat: depan perpustakaan [eh, akhirnya di