Skip to main content

Dinamika Penolakan Belajar

Ini tugas dadakan dari komunitas Image di kampus saya.
Image adalah komunitas di bidang pembuatan dan pengadaan majalah. 
Ketika kumpul terakhir, saya diberi tugas dadakan. Saya diberi waktu beberapa menit, untuk menuliskan sebuah topik. 
Beginilah hasilnya, tanpa disunting. Masih asli. Hehe.


Dewasa ini semakin banyak munculnya berita tentang proses peminatan belajar yang ada di kalangan pelajar. Mulai dari sekolah dasar, bahkan sampai mahasiswa tingkat akhir. Alasan maupun bukti yang terjadi adalah keengganan para pelajar untuk mau dengan serius menjalani proses menuntut ilmu yang sedang mereka jalani. Dinamika yang terjadi merupakan pukulan keras yang sangat harus direfleksikan untuk semua kalangan, bagi pelajar, pengajar, pemerintahan, dan juga akademisi.


Alasan keengganan para pelajar untuk menuntut ilmu pun juga bermacam-macam. Tidak banyak dari mereka yang sadar akan pentingnya belajar. Tetapi, tidak sedikit juga dari mereka yang sangat malas untuk mencari ilmu. Jangankan untuk menganalisis segala sesuatu yang butuh penjelasan kompleks, hasrat untuk membaca ataupun mendengarkan informasi pun sangatlah minimal atau sedikit.


Ada yang beralasan, bahwa masuk sekolah atau menuntut ilmu, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia itu sia-sia. Mereka yang beralasan seperti itu beranggapan jika yang dibutuhkan masyarakat adalah rumah usaha, bukan kemampuan analisis ilmu seperti matematika ataupun fisika. Pandangan dan asumsi orang-orang yang seperti itu harus mulai ditanggapi serius oleh banyak pihak. Padahal, tidak semua orang sepakat akan hal seperti itu. Banyak dari mereka yang belum tahu akan penting dan fungsinya ilmu dasar dan terapan seperti yang mereka sepelekan selama ini.


Salah satu contoh kalimat yang sering digunakan bagi mereka yang sering menolak belajar adalah, "Saya malas."


Itu benar-benar pukulan telak untuk para pengajar. Alasan seperti, "Orang sukses bisa datang dari kalangan mana saja," cukup menjadi landasan kuat bagi mereka. Memang, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, atau apa yang akan menimpa setiap orang di masa yang akan datang. Tetapi, pola pikir seperti mereka itu harus segera dibenahi. Harus ada pemahaman yang tepat akan pentingnya menuntut ilmu. Belajar itu bukan hanya untuk mencari profit berupa uang. Belajar itu bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Dapat digunakan untuk kebiasaan cara berpikir dalam memecahkan masalah. Atau juga sebuah sistem atau metode yang tepat akan persepsi suatu hal. Oleh sebab itu, pikirkanlah dari berbagai sudut pandang.


-@andikajati-

Comments

Popular posts from this blog

Retreat di Angela Patrick, Bandungan

Halo selamat berkarya! Sudah hampir sebulan tidak  update tulisan di blog ini. Saya akan berbagi cerita mulai dari Retreat yang telah saya jalankan bersama rekan-rekan SMAN 3 Semarang. Jumat, 9 Desember 2011 - Minggu, 11 Desember 2011 Pukul 14.30 seusai pulang sekolah hari Jumat - pukul 14.30 hari Minggu di Bandungan Acara tahunan dari DOC (salah satu subsie di SMAN 3 Semarang) adalah mengadakan retreat di luar lokasi sekolah kami. Biasanya acara tersebut diadakan di Bandungan. Pada tahun 2011 ini dan bersaman dengan pengalaman pertama saya mengikuti retreat bersama SMAN 3 Semarang, diadakan di Rumah Retreat Angela Patrick, Bandungan. Tepatnya berada di belakang Pasar Bandungan. Beginilah ceritanya... Kebetulan pada hari tersebut tidak diadakannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga kami dapat pulang lebih awal dari biasanya. Awalnya saya dan Puguh teman saya belum tahu bila warga sekolah sudah diperbolehkan pulang, sehingga kami izin pada guru Bimbingan Konseling te

My Second Assignment

ANDIKA JATI NUGROHO 140608050 Peter Lind, Flavor Development Specialist Ben & Jerry’s Ice Cream, Waterbury, Vermont Hello. See me again. My name is Andika Jati Nugroho. I’m from G class. I got my second assignment from my teacher, Mrs. Bening. This unit is about “The Most Wanted Jobs in The World”. Luckily, we will discuss about Peter Lind, a flavor development specialist in an ice cream company. Here it is. First. I want to tell you, that I was simply shocked and I am still confused about Mrs. Bening’s system at reading activities. In Senior High School, reading is just a simple thing. We just read. Commonly, the text was fictional. But, Mrs. Bening used another way. The text was based on true story. And, we had to use other sources to find the information of text and think critically at understanding the text.   Let us start into the core. There is an ice cream company named Ben & Jerry’s Ice Cream in Vermont. It is located in North-East of United

PENSAGA 2013 Young Nationalism

Halo semua! Salam 26 Oktober 2013! Lagi-lagi Tuhan menciptakan kenangan baru di pikiran dan hati saya, lewat salah satu acara terbesar di tahun ini. Pentas seni karya SMA saya, SMAN 3 Semarang. Karena lagi tinggi sekali euforianya, sekalian ingin ditulis saja, jadi seperti straight news [katanya] hehe. Semoga saja ini menjadi kenangan saya yang dengan sedikit menarik tertulis di blogspot, hehe. Jadi seperti ini lho, ceritanya. Pensaga 2013. Ini adalah pensi terakhir saya di sekolah menengah atas. Kebetulan juga, saya menjadi panitia inti di situ. Kesempatan yang menyenangkan bukan. Di tahun terakhir, saya berharap besar bisa memberi sesuatu yang tak terlupakan untuk sekolah saya itu. Nah. Awal mula panitia dibentuk dari, jaringan komunikasi via SMS. "#PENSAGA2013, Selamat! Kamu terpilih sebagai panitia inti dari pensaga2013, akan diadakan kumpul perdana pada: Hari/tgl: Sabtu, 5 Januari 2013, pukul: 8.00 am, tempat: depan perpustakaan [eh, akhirnya di