Skip to main content

Mempersilakan Diri Sendiri untuk Menjadi Lelah

Cerita hari ini.

Sudah hampir genap satu setengah tahun ini, pandemi Covid-19 melanda negara saya, negara Indonesia. Pandemi kali ini merupakan hal yang baru, atau setidaknya bagi orang-orang dari masa generasi yang sama dengan saya saat ini.

Jika saya memberikan kilas balik dan merunut ke belakang; dari bulan Maret di tahun 2020, saya masih ingat dengan suasana jemu dan kagetnya akan mekanisme work from home, saya juga masih ingat dengan trend lagu pengiring dan tarian dari aplikasi TikTok, saya pun masih ingat dengan beragam fenomena baru lainnya, seperti halnya mengocok dalgona coffee. Lalu, sampai satu setengah tahun setelahnya, atau sampai dengan saat ini, saya sudah sangat terbiasa dengan mekanisme work from home; sekarang saya sudah lebih kerasan untuk berada di dalam rumah selama berhari-hari tanpa complaint atau pun ngedumel karena ingin bertemu dengan orang lain. Saya menyadari bahwa saya sudah melalui banyak staging dan juga sudah adaptif.

Namun, selama satu setengah tahun ini, rasa kekhawatiran akan pandemi dan kegelisahan terhadap penyakit ini, ternyata tidak juga kunjung menghilang, belum berhenti, and turns out, it is getting worse. Saya memiliki alasan dari statement ini; pada bulan Maret 2020, saya kerap membaca ulasan berita tentang rentetan orang yang memiliki status positif Covid-19. Saat itu, saya menyadari jika belum ada circle saya yang terdiagnosis Covid-19. Namun saat ini, khususnya pada beberapa akhir minggu ini, saya menemukan banyak sekali third circle, second circle, bahkan inner circle saya yang harus berhadapan dengan virus sialan dan laknat ini. Lalu ketika saya membuka sosial media, atau ketika saya membaca di lini masa Twitter, saya menerima banyak sekali input informasi bahwa ternyata keadaan saat ini sedang tidak baik-baik saja; bisa dimulai dari inkonsistensi peraturan yang diterbikan oleh pihak yang berkepentingan, sampai dengan kebengisan pihak berwajib dalam menertibkan peraturan daerah.

Karena itu, ketika saya membuat tulisan ini, pada detik ini, saya menyadari dan mengakui, bahwa secara perlahan, saya sudah mulai kelelahan. Saya tak sanggup lagi untuk harus berpura-pura memiliki mindset yang positif. Saya muak membaca iklan yang melakukan persuasi untuk kita meningkatkan hormon endorfin. Saya tidak se-begitunya. Saya tidak bisa.

Memang sudah benar dengan apa yang dikatakan oleh segelintir orang belakangan ini:

Jika Anda pernah memikirkan dan sudah menyiapkan worst case scenario, saat ini adalah waktu yang tepat untuk segera memencet tombol aktif dan menggunakan skenario itu.

Comments

Popular posts from this blog

Retreat di Angela Patrick, Bandungan

Halo selamat berkarya! Sudah hampir sebulan tidak  update tulisan di blog ini. Saya akan berbagi cerita mulai dari Retreat yang telah saya jalankan bersama rekan-rekan SMAN 3 Semarang. Jumat, 9 Desember 2011 - Minggu, 11 Desember 2011 Pukul 14.30 seusai pulang sekolah hari Jumat - pukul 14.30 hari Minggu di Bandungan Acara tahunan dari DOC (salah satu subsie di SMAN 3 Semarang) adalah mengadakan retreat di luar lokasi sekolah kami. Biasanya acara tersebut diadakan di Bandungan. Pada tahun 2011 ini dan bersaman dengan pengalaman pertama saya mengikuti retreat bersama SMAN 3 Semarang, diadakan di Rumah Retreat Angela Patrick, Bandungan. Tepatnya berada di belakang Pasar Bandungan. Beginilah ceritanya... Kebetulan pada hari tersebut tidak diadakannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga kami dapat pulang lebih awal dari biasanya. Awalnya saya dan Puguh teman saya belum tahu bila warga sekolah sudah diperbolehkan pulang, sehingga kami izin pada guru Bimbingan Konseling te

My Second Assignment

ANDIKA JATI NUGROHO 140608050 Peter Lind, Flavor Development Specialist Ben & Jerry’s Ice Cream, Waterbury, Vermont Hello. See me again. My name is Andika Jati Nugroho. I’m from G class. I got my second assignment from my teacher, Mrs. Bening. This unit is about “The Most Wanted Jobs in The World”. Luckily, we will discuss about Peter Lind, a flavor development specialist in an ice cream company. Here it is. First. I want to tell you, that I was simply shocked and I am still confused about Mrs. Bening’s system at reading activities. In Senior High School, reading is just a simple thing. We just read. Commonly, the text was fictional. But, Mrs. Bening used another way. The text was based on true story. And, we had to use other sources to find the information of text and think critically at understanding the text.   Let us start into the core. There is an ice cream company named Ben & Jerry’s Ice Cream in Vermont. It is located in North-East of United

PENSAGA 2013 Young Nationalism

Halo semua! Salam 26 Oktober 2013! Lagi-lagi Tuhan menciptakan kenangan baru di pikiran dan hati saya, lewat salah satu acara terbesar di tahun ini. Pentas seni karya SMA saya, SMAN 3 Semarang. Karena lagi tinggi sekali euforianya, sekalian ingin ditulis saja, jadi seperti straight news [katanya] hehe. Semoga saja ini menjadi kenangan saya yang dengan sedikit menarik tertulis di blogspot, hehe. Jadi seperti ini lho, ceritanya. Pensaga 2013. Ini adalah pensi terakhir saya di sekolah menengah atas. Kebetulan juga, saya menjadi panitia inti di situ. Kesempatan yang menyenangkan bukan. Di tahun terakhir, saya berharap besar bisa memberi sesuatu yang tak terlupakan untuk sekolah saya itu. Nah. Awal mula panitia dibentuk dari, jaringan komunikasi via SMS. "#PENSAGA2013, Selamat! Kamu terpilih sebagai panitia inti dari pensaga2013, akan diadakan kumpul perdana pada: Hari/tgl: Sabtu, 5 Januari 2013, pukul: 8.00 am, tempat: depan perpustakaan [eh, akhirnya di