Skip to main content

Samsat [Sekarang] Keren

Beberapa waktu yang lalu, saya dimintakan tolong oleh Ibu untuk memperpanjang masa berlaku surat kendaraan bermotor.
Awalnya, saya enggan, saya pikir, akan lebih mudah and worth to pay jika menyuruh orang lain yang mengurusnya di kantor. Kantor tempat mengurus surat tersebut adalah Samsat.

Sebelumnya, saya paling malas dan enggan jika disuruh untuk pergi ke lembaga pemerintahan.
Tetapi, karena saya merasa "sayang" juga jika harus membayar orang untuk hanya memperpanjang surat kendaraan, saya memaksakan diri untuk menerima permintaan tolong tersebut.

Saya mencoba untuk melakukan mini research sebelum menuju kantor tersebut. Hal tersebut saya lakukan karena saya sudah tidak percaya dengan orang-orang yang bekerja di sana, saya selalu berpikiran bahwa mereka hanya menjadi penghambat untuk mencapai tujuan saya. 
Saya lebih percaya dengan testimoni dari dunia maya, dan terjadilah, saya mencari informasi dari situ.
Ketika saya sudah tahu step by step untuk memperpanjang surat, berangkatlah saya menuju kantor.

Saya memarkirkan motor, dan saya melangkahkan kaki menuju lantai dua. Saya sudah mengira bahwa akan butuh waktu seharian bagi saya untuk mengurus surat. Waktu itu sekitar jam sembilan pagi.
Saya masuk ke sebuah pintu yang sudah dibukakan oleh petugas, saya mengatakan apa keperluan saya, kemudian dia mengarahkan saya menuju tujuan.
Awalnya, saya harus menukar surat kendaraan yang [dulunya] telat jadi. Saya menunggu sekitar lima belas menit, dari situ saya mulai ragu. Keraguan semakin bertambah ketika nama pemilik surat saya tersebut tidak kunjung dipanggil. Saya menanyakan kepada petugas, dan dia memberi tahu bahwa surat saya sedang dicarikan.

Beberapa waktu singkat kemudian, nama tersebut dipanggil. Saya langsung bergegas menuju loket tempat perpanjangan surat. Saya pikir akan memakai waktu yang lama, ternyata tebakan saya salah. Hanya selisih beberapa menit ketika saya meletakkan surat ke petugas menuju tempat duduk, nama pemilik surat saya sudah dipanggil. Saya menuju loket dan membayarkan tagihan yang harus dibayar.

Saya cukup heran dan kagum, karena proses yang cepat.
Ketika saya sudah selesai dengan urusan dan beranjak keluar ruangan. Saya membaca sebuah x-banner yang menjelaskan waktu proses pelayanan. Dari penjelasan tersebut, memang sudah cukup jelas, bahwa tak seharusnya mengurus surat dan semacamnya dibuat lama.

Saya sangat senang dengan kemajuan ini.
Saya pikir, pelayanan publik itu sangat lama, dan tidak jelas.
Keengganan saya selama ini, ternyata salah.

Nikmatnya, jika semua layanan publik seperti itu.
Tidak seperti kantor kecamatan saat saya mengurus e-KTP (Kartu Tanda Penduduk bersifat elektronik). Waktu itu, mengharuskan saya melakukan antre yang lama. Loket yang banyak, hanya beberapa orang yang melayani, sisanya kosong.
Entah memang saya datang di waktu yang sedang tidak menguntungkan, atau biasanya memang seperti itu cara kerjanya.

Besar harapan saya, segala proses yang wajib dilakukan masyarakat, untuk dimudahkan.
Sehingga, tidak adanya fenomena calo dan semacamnya.

Saya akan berharap, dan akan selalu.

Comments

Popular posts from this blog

Retreat di Angela Patrick, Bandungan

Halo selamat berkarya! Sudah hampir sebulan tidak  update tulisan di blog ini. Saya akan berbagi cerita mulai dari Retreat yang telah saya jalankan bersama rekan-rekan SMAN 3 Semarang. Jumat, 9 Desember 2011 - Minggu, 11 Desember 2011 Pukul 14.30 seusai pulang sekolah hari Jumat - pukul 14.30 hari Minggu di Bandungan Acara tahunan dari DOC (salah satu subsie di SMAN 3 Semarang) adalah mengadakan retreat di luar lokasi sekolah kami. Biasanya acara tersebut diadakan di Bandungan. Pada tahun 2011 ini dan bersaman dengan pengalaman pertama saya mengikuti retreat bersama SMAN 3 Semarang, diadakan di Rumah Retreat Angela Patrick, Bandungan. Tepatnya berada di belakang Pasar Bandungan. Beginilah ceritanya... Kebetulan pada hari tersebut tidak diadakannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga kami dapat pulang lebih awal dari biasanya. Awalnya saya dan Puguh teman saya belum tahu bila warga sekolah sudah diperbolehkan pulang, sehingga kami izin pada guru Bimbingan Konseling te

My Second Assignment

ANDIKA JATI NUGROHO 140608050 Peter Lind, Flavor Development Specialist Ben & Jerry’s Ice Cream, Waterbury, Vermont Hello. See me again. My name is Andika Jati Nugroho. I’m from G class. I got my second assignment from my teacher, Mrs. Bening. This unit is about “The Most Wanted Jobs in The World”. Luckily, we will discuss about Peter Lind, a flavor development specialist in an ice cream company. Here it is. First. I want to tell you, that I was simply shocked and I am still confused about Mrs. Bening’s system at reading activities. In Senior High School, reading is just a simple thing. We just read. Commonly, the text was fictional. But, Mrs. Bening used another way. The text was based on true story. And, we had to use other sources to find the information of text and think critically at understanding the text.   Let us start into the core. There is an ice cream company named Ben & Jerry’s Ice Cream in Vermont. It is located in North-East of United

PENSAGA 2013 Young Nationalism

Halo semua! Salam 26 Oktober 2013! Lagi-lagi Tuhan menciptakan kenangan baru di pikiran dan hati saya, lewat salah satu acara terbesar di tahun ini. Pentas seni karya SMA saya, SMAN 3 Semarang. Karena lagi tinggi sekali euforianya, sekalian ingin ditulis saja, jadi seperti straight news [katanya] hehe. Semoga saja ini menjadi kenangan saya yang dengan sedikit menarik tertulis di blogspot, hehe. Jadi seperti ini lho, ceritanya. Pensaga 2013. Ini adalah pensi terakhir saya di sekolah menengah atas. Kebetulan juga, saya menjadi panitia inti di situ. Kesempatan yang menyenangkan bukan. Di tahun terakhir, saya berharap besar bisa memberi sesuatu yang tak terlupakan untuk sekolah saya itu. Nah. Awal mula panitia dibentuk dari, jaringan komunikasi via SMS. "#PENSAGA2013, Selamat! Kamu terpilih sebagai panitia inti dari pensaga2013, akan diadakan kumpul perdana pada: Hari/tgl: Sabtu, 5 Januari 2013, pukul: 8.00 am, tempat: depan perpustakaan [eh, akhirnya di